PROKALTIM,BALIKPAPAN – Dalam rangka Rapat Ekspose Hasil Audit Kinerja terhadap Kegiatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), Pelayanan Pertanahan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dan Pengelolaan Penanganan Sengketa, Konflik dan Perkara Tahun Anggaran 2023 dan 2024 dan Hasil Audit dengan Tujuan Tertentu terhadap Pelaksanaan Kegiatan Redistribusi Tanah Tahun Anggaran 2023 di Lingkungan Kanwil Badan Pertanahan Nasional Provinsi Kalimantan Timur di Aula Serbaguna Kantor Pertanahan (Kantah) Kota Balikpapan, Selasa (06/08/2024).
Rapat ini dibuka oleh Kepala Kanwil BPN Provinsi Kalimantan Timur, Deni Ahmad Hidayat serta menghadirkan Tim Pemeriksa yaitu,Inspektur Wilayah II, Inspektorat Jenderal Kementerian ATR/BPN, Husaini; dan Auditor Madya di Inspektorat Wilayah IV, ASri Harsodewi.
Dalam sambutannya, Deni Ahmad Hidayat menjelaskan paparan kinerja dari Kanwil BPN Provinsi Kaltim mengenai PTSL, Pelayanan Pertanahan PNBP, Pengelolaan Penanganan Sengketa, Konflik, dan Perkara, serta Pelakasanaan Kegiatan Redistribusi Tanah.
Husaini menyampaikan, bahwa kegiatan ini merupakan exit meeting yang berarti memaparkan hasil dari para auditor yang memeriksa kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan.
Rapat Expose ini diharapkan akan menjadi motivasi dalam meningkatkan kinerja serta memperbaiki kekurangan yang ada.
Kegiatan ini diikuti secara luring dan daring oleh seluruh Pejabat Administrator di lingkungan Kanwil BPN Provinsi Kaltim beserta jajaran.
Sementara itu, Auditor Madya di Inspektorat Wilayah IV, Asri Harsodewi mengatakan, jadi ini ada pihaknya melakukan audit kinerja, pelaksanaan PTSL, PNBP dan pengelolaan penanganan sengketa konflik perkara di lingkungan Kanwil BPN Provinsi Kaltim tahun anggaran 2023 dan 2024.
Kemudian kami lanjutkan dengan audit tujuan tertentu terkait redistribusi tanah pada Kantor Pertanahan Kabupaten Nunukan. Ini yang pertama kami sampaikan.
“Kami melakukan penilaian 3E, yakni efektif, efisien dan ekonomis. Jadi audit kinerja itu meliputi kegiatan apa yang dilakukan audit baik itu PTS, PNBP maupun SKP,” ujar Asri Harsodewi.
Ia juga menyampaikan, penilaian ini nanti ada kertas kerjanya, jadi kami bisa menilai dengan angka sekian. Misalnya dengan menilai efektifnya PTSL itu bisa tercapainya target. Jadi tujuan tercapai, efektif. Sasaran indikator ada tiga indikator.
“Presentase realisasi luasan foto udara atau pengukuran lainnya dibanding dengan target dalam satuan hektar. Sesuai juknis, target berasal dari pagu awal,” kata Asri Harsodewi. (to)
