PROKALTIM,SAMARINDA- Persoalan parkir masih menjadi polemik ditengah masyarakat Kota Samarinda, hal tersebut seiring dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan transparansi dalam pencarian penghasilan asli daerah (PAD) di Kota Samarinda dengan menekankan pembayaran non tunai –cashles-.
Pertumbuhan aktifitas ekonomi masyarakat juga tak terlepas dengan persoalan parkir, seperti yang terjadi di outlet Mie Gacoan Jalan Ahmad Yani Keluarahan Temindung Permai Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda.
Satuan Tugas (Satgas) parkir yang dimotori Dinas Perhubungan (Dishub), TNI-POLRI dan juga Satpol PP melakukan inspeksi mendadak (Sidak). Sempat terjadi ketegangan antara pengelola parkir (Masyarakat) dengan Dinas Perhubungan (Dishub) adu argumentasi terjadi.

Masyarakat sebagai pengelola lahan parkir mengaku telah memiliki dasar hukum dengan adanya stiker pajak yang bertuliskan Objek PPJT Makanan Dan/Minuman, Jasa Perhotelan, Parkir, Jasa Kesenian dan Hiburan memungut pajak 10% dan telah memiliki perjanjian kerjasama dengan pihak manajemen Mie Gacoan. Selasa (17/9/2024) malam.
“Kami ini telah ada obrolan sebelumnya dalam mengelola lahan parkir ini dengan manajemen,” ujar Dedi pengelola lahan parkir.
Terkait adanya pembahasan secara lisan maupun tertulis terkait pengelolaan lahan parkir mie Gacoan A Yani, hal tersebut ditepis oleh pihak manajemen.
“Kami tidak pernah adanya kesempatan terhadap pengelolaan parkir ini, kami justru mendukung pemerintah yang yang bantu mengelola ini melalui Perumda Varia Niaga,” ungkap Rio Sihombing Legal Area Kalimantan Mie Gacoan.
Senada dengan hal tersebut, Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Samarinda. Didi Zulyani mengatakan jika persoalan ini akan segera dikoordinasikan dengan OPD terkait dalam mencari titik terangnya.
“Untuk stiker Bapenda kami juga tidak tau menau jika sampai bisa keluar, yang terpenting dan utama ialah belum ada kordinasi ke pihak kami apalagi rekomendasi,” ucap Didi saat dijumpai wartawan dilokasi.
Pihaknya menegaskan jika pengelola lahan parkir serta manajemen harus didudukan bersama untuk mencari jalan tengah, serta seharusnya pengelolaan parkir diarea ini harus menggunakan -parking gate- yang telah tersistem secara komputerisasi.
“Besok (Rabu,19/9/2024) segera akan kami diskusikan dan duduk bersama untuk mencarikan solusi terbaik,” tambah Didi. (Ps)