PROKALTIM,BALIKPAPAN – Sangat antusias serap aspirasi (Reses) pertama, yang dilaksanakan Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Balikpapan Daerah Pemilihan (Dapil) Balikpapan Selatan, Muhammad Hamid dari fraksi PKB menggelar Reses Masa Sidang I Tahun 2024/2025 di Jalan Marsma S Iswahyudi RT 65 Kelurahan Sepinggan, Balikpapan Selatan, pada Kamis (14/11/2024) sore.
Reses tersebut, dihadiri anggota Komisi XII DPR RI Syafruddin, anggota DPRD Provinsi Kaltim Damayanti, perwakilan Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) atau PDAM Balikpapan, tokoh masyarakat, Ketua RT 65 dan warga RT 20 serta RT 65 Kelurahan Sepinggan.
Dalam sambutannya, Muhammad Hamid mengucapkan terima kasih kepada warga yang telah mendukung dan memilihnya di Pemilu 2024 sehingga menjabat sebagai anggota DPRD kota Balikpapan 2024-2029.
“Kehadiran saya disini untuk menyapa dan berterima kasih kepada Bapak dan Ibu semua, yang mana pada 14 Februari 2024 lalu telah memilih saya, juga memilih pak Syafruddin sebagai DPR RI, Damayanti sebagai DPRD Provinsi Kaltim. Kami mengemban amanah, dan kami bertiga mewakili Bapak dan Ibu,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan, tugas dan tanggung jawabnya sebagai anggota DPRD Kota Balikpapan untuk berjuang menampung aspirasi warga yang disebut reses pada sore ini.
“Reses tersebut, untuk menyerap dan mendengarkan apa yang menjadi keluh kesahnya dari warga RT 20 dan RT 65 Kelurahan Sepinggan, Balikpapan Selatan. Tetapi saya yakin persoalan di RT setempat mungkin problemnya adalah air bersih PTMB atau PDAM Balikpapan,” katanya.
Aspirasi yang mencuat disampaikan warga RT 20 dan 65 Kelurahan Sepinggan, seperti yang dikeluhkan oleh Jamilah dari RT 65 mengusulkan tambahan biaya sumur bor, pihaknya menyebutkan sudah ada mata air dan meminta solusinya kepada anggota DPRD.
“Jadi minta biaya tambahan secukupnya supaya air bisa mengalir ke masing-masing rumah, selain itu jalan dan lapangan diperbaiki,” ungkap Jamilah.
Juga dikeluhkan oleh Neni Triana dari RT 20 mengungkapkan, meminta masalah air PDAM, dirinya meminta ngalirnya air PDAM segera dijadwal.
“Disini warga meminta agar air PDAM ngalir minimal seminggu sekali. Karena kami beli air 1 tandon paling murah dengan harga Rp 100 ribu pas lagi sepi, tapi kalau penjual air tando padat banyak yang minta harganya mencapai RP 150 ribuan,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Kehumasan PTMB, Fransiska mengatakan, bahwa semua laporan warga yang diterimanya akan ditampung dan diupayakan dengan tindaklanjuti. “Semua keluhan warga akan kami tampung dan nanti kami sampaikan,” ujarnya
Menanggapi berbagai aspirasi tersebut, Muhammad Hamid menyampaikan, akan segera menindaklanjuti usulan warga dengan mencarikan solusi yang ditujukan ke instansi tersebut, terkait air bersih PDAM Balikpapan.
“Pada intinya kami akan terus menekan pihak PDAM, yang tadi dikatakan warga hanya dataran rendah yang dialiri air. Kami berharap pihak PDAM harus bekerja ekstra,” ujar politisi PKB ini.
Muhammad Hamid berharap agar mendorong PDAM, agar pipa distribusi tidak berliku-liku. Dari Jalan protokol yakni Jalan Marsma S Iswahyudi dan langsung ke pipa distribusi, supaya tidak berliku-liku.
Walupun dirinya di Komisi IV DPRD Balikpapan, dirinya tetap untuk mendorong ke Komisi II DPRD Balikpapan. Apalagi Komisi II inilah bermitra dengan PDAM Balikpapan.
“Kebetulan di fraksi kami juga ada orang-orang Komisi II DPRD Balikpapan. Mudah-mudahan dari fraksi kami akan mendorong agar supaya benar-benar diperjuangkan apa yang menjadi hak-hak dari warga kami,” pungkasnya. (to)