PROKALTIM,BALIKPAPAN – Sarawak Tourism Board (STB) optimistis menargetkan kunjungan 609.000 wisatawan asal Indonesia pada tahun depan. Target ini didukung tren peningkatan jumlah pelancong Indonesia ke Sarawak yang mencapai 580.000 orang hingga Oktober 2024, dengan peningkatan 40 ribu wisatawan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Director of Marketing STB, Barbara Benjamin Atan, mengungkapkan keyakinan ini dalam pertemuan dengan para agen perjalanan wisata di Balikpapan, Rabu (11/12/2024) malam. Menurut Barbara, segmen wisata kesehatan menjadi salah satu kontributor terbesar, dengan lebih dari 50 ribu wisatawan berkunjung ke Sarawak untuk keperluan medis, sementara sisanya menikmati wisata rekreasi.
“Kami memiliki konektivitas dari Kuching ke Kuala Lumpur, Johor Bahru, hingga Singapura yang memudahkan wisatawan menjelajahi berbagai destinasi. Tren positif ini membuat kami optimistis untuk mencapai target 609.000 kunjungan tahun depan,” kata Barbara.
Dia juga berharap rute penerbangan langsung dari Balikpapan ke Sarawak dapat kembali dibuka. “Dulu ada Mas Wings di 2010, kami berharap Air Asia bisa membuka rute baru ini,” ujarnya.
Sarawak dikenal akan keanekaragaman hayati dan budayanya. Destinasi ini menawarkan lima pengalaman utama, yaitu budaya, petualangan, alam, kuliner, dan festival, termasuk dua situs warisan dunia UNESCO: Taman Nasional Gunung Mulu dan Taman Nasional Niah.
Selain itu, Sarawak terus mengembangkan pariwisata ramah muslim. “Kami telah menyiapkan produk wisata halal, sehingga wisatawan muslim dapat nyaman menikmati perjalanan mereka,” tambah Barbara.
Kedekatan geografis dan pembangunan infrastruktur di Kalimantan Timur, termasuk rencana pemindahan ibu kota Indonesia, disebut Barbara sebagai peluang besar untuk memperkuat hubungan bilateral. Hal ini juga membuka potensi kolaborasi lebih erat antara Kalimantan dan Sarawak dalam sektor pariwisata.
Dalam kesempatan yang sama, Director of Sarawak Affairs Air Asia, Hamdan Mohamad, mengonfirmasi bahwa rencana pembukaan rute penerbangan Kuching-Balikpapan tengah dibahas. “Kami sedang berdiskusi dengan kementerian terkait. Insyaallah tahun depan dapat terealisasi,” ungkap Hamdan.
Pertemuan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat hubungan antara pelaku bisnis perjalanan wisata di kedua wilayah. Dengan peluang besar yang terbuka, kolaborasi antara Kalimantan Timur dan Sarawak diyakini mampu membawa dampak positif bagi sektor pariwisata kedua belah pihak. (*)