PROKALTIM,BALIKPAPAN – PT Pertamina Patra Niaga berupaya mengatasi antrean panjang kendaraan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kalimantan Timur (Kaltim) menjelang Natal dan Tahun Baru 2024-2025.
Anggota Komisi XII DPR RI, Safruddin, menyampaikan kesiapan pihaknya untuk menanggapi keluhan masyarakat terkait kekurangan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM). “Jika ada kekurangan kuota BBM di Kaltim, sebagai wakil rakyat, kami akan memperjuangkan penambahan kuota,” ujar Safruddin.
Namun, menurut Safruddin, informasi yang diterima dari PT Pertamina Patra Niaga serta hasil tinjauan lapangan menunjukkan bahwa masalah utama bukan pada kuota, melainkan pada jumlah SPBU yang terbatas. “Kendala utama adalah kurangnya SPBU. Kami akan terus mendorong penambahan unit SPBU, terutama terkait kendala lahan yang harus mendapat perhatian pemerintah pusat,” tambahnya.
Sementara itu, Sales Area Manager PT Pertamina Patra Niaga Kaltimtara, Hendri Eko, juga menegaskan bahwa penumpukan kendaraan di SPBU Kaltim, khususnya di Balikpapan, bukan disebabkan oleh kuota BBM, melainkan oleh terbatasnya jumlah SPBU. “Kuota BBM di Kaltim masih mencukupi hingga akhir tahun. Penumpukan kendaraan terjadi karena kurangnya SPBU,” ujarnya.
Pada 2024, Balikpapan hanya memiliki 14 SPBU, sementara Samarinda memiliki 34 SPBU. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan kendaraan, penambahan SPBU menjadi solusi untuk mengatasi masalah antrean.
Sebagai langkah konkret, beberapa SPBU baru sudah dibangun di Balikpapan, dan Pemerintah Kota Balikpapan sebelumnya telah mengajukan permohonan untuk penambahan 15 SPBU. Saat ini, PT Pertamina Patra Niaga telah membangun satu unit SPBU Modular di kawasan Lapangan Merdeka, Balikpapan Kota. Selain itu, ada delapan unit SPBU dalam proses pembangunan, empat di antaranya modular, serta lima unit Pertashop yang juga sedang dibangun di beberapa lokasi strategis.
Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan antrean kendaraan di SPBU Kaltim dapat teratasi dalam waktu dekat. (to)