Search
Search
Close this search box.

PKB: Prabowo Perlu Tiru Cara Gus Dur dalam Lindungi Pekerja Migran Indonesia

Presiden keempat Indonesia, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. (Foto: Instagram @santrigusdur)

PROKALTIM – Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Hindun Anisah mengatakan pemerintah harus melakukan high diplomacy dalam melindungi pekerja migran Indonesia (PMI).

Dia menyarankan Presiden Prabowo Subianto mencontoh langkah presiden keempat, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, yang pernah menyelamatkan nyawa tenaga kerja dari ancaman hukum mati.

Pernyataan itu disampaikan Hindun dalam rapat pleno presentasi tim ahli penyusunan RUU tentang Perubahan Ketiga atas UU No 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Gedung DPR RI, Kamis (30/01/2025).

Menurutnya, dibutuhkan high diplomacy atau diplomasi tingkat tinggi untuk menyelesaikan permasalahan pekerja migran.

“Kita menuntut pemerintah untuk melakukan high diplomacy, seperti dulu yang dilakukan Presiden Gus Dur. Gus Dur pernah menggagalkan dan menunda eksekusi mati kepada salah satu pekerja migran di Arab Saudi,” terang politisi PKB ini.

Gus Dur pernah melakukan diplomasi tingkat tinggi kepada Raja Arab Saudi Fahd bin Abdul Aziz untuk menangguhkan hukum mati terhadap pekerja migran dari Madura, Siti Zaenab, pada tahun 1999. Langkah ini berhasil. Eksekusi mati terhadap Zaenab akhirnya ditunda.

Selain Zaenab, Gus Dur juga pernah menyelamatkan nyawa pekerja migran dari Lombok Tengah, NTB, Adi bin Asnawi, dari hukuman mati pada tahun 2005. Walaupun saat itu Gus Dur tidak lagi menjabat sebagai presiden, dia tetap berusaha melobi Perdana Menteri Malaysia Abdullah Ahmad Badawi. Upayanya kembali berhasil. Adi akhirnya dibebaskan, kemudian dipulangkan ke Indonesia.

Diplomasi tingkat tinggi yang dilakukan Gus Dur itu bisa ditiru pemerintah Indonesia dalam melindungi dan menyelesaikan persoalan pekerja migran di berbagai negara. Menurut Hindun, diplomasi tingkat tinggi sering dilakukan pemimpin tertinggi di negara tetangga, seperti Filipina dalam melindungi pekerja mereka.

“Pemimpin tertinggi di sana sering melakukan high diplomacy dengan negara penempatan pekerja migran. High diplomacy sangat penting dilakukan untuk melindungi pekerja migran Indonesia,” beber Hindun. (*)

Agar Tidak Ketinggalan Informasi Terbaru
Ikuti Berita Kami di Google News, Klik Disini

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top

PROKALTIM GROUP

Kategori Berita
Daerah

Pendaftaran Kolomnis Kaltimsiana

[gravityform id="3" title="false" description="false" ajax="true"]