PROKALTIM – Pemerintah diminta tidak memberlakukan efisiensi anggaran terhadap Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Agama (Kemenag), serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendikti-Saintek).

Anggota Komisi X DPR RI, Habib Syarief Muhammad Alaydrus menilai empat kementerian tersebut memiliki kaitan langsung dengan kebutuhan dasar rakyat Indonesia.

“Saya pada intinya sepakat dilakukan efisiensi, terutama berkaitan dengan pengawasan dan pengawalan. Namun, saya sampaikan tadi, khusus untuk empat kementerian karena ini langsung berkaitan dengan kebutuhan rakyat yang mendasar, tolonglah jangan diberlakukan kebijakan efisiensi,” kata Habib di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (7/2/2025).

Politisi PKB ini menyebut Kemendikdasmen dan Kemendikti-Saintek masih memiliki beban tersendiri seperti negara yang masih memiliki hutang tunjangan kinerja kepada dosen, kesejahteraan guru yang belum selesai, hingga masalah pendidikan anak.

“Jika (anggaran) dikurangi akan tambah parah, tambah parah. Apa yang akan terjadi dunia pendidikan kita masa yang akan datang? Dan pemotongannya itu tidak kecil. Jadi yang sudah kita rumuskan beberapa tahun ke belakang akhirnya mundur,” ungkapnya.

Kemudian, Kemenkes, menurut Habib, kementrian ini memiliki banyak program kesehatan yang bertujuan untuk memperkokoh bangsa.

Dan yang terakhir, Kementerian Agama. Habib mengatakan Kementerian Agama memiliki tanggungan yang cukup berat seperti persoalan gaji guru agama.

“Guru-guru agama itu paling memprihatinkan. Kalau kita telusuri, hampir setiap daerah guru-guru agama itu masih kita jumpai yang gajinya itu hanya Rp200.000 sampai 300.000,” kata Habib.

“Saya minta kepada Presiden Prabowo agar supaya empat kementerian ini jangan sampai diberlakukan efisiensi. Adil itu bukan berarti semuanya. Saya berprinsip bahwa empat kementerian ini harus diselamatkan. Ini karena langsung berkaitan dengan hajat masyarakat,” pungkasnya. (*)