PROKALTIM,BALIKPAPAN – Kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kota Balikpapan menunjukkan tren yang mengkhawatirkan. Peningkatan kasus ini mendapat perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk anggota DPRD Kota Balikpapan.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, Gasali, menyatakan keprihatinannya terkait fenomena tersebut. Ia menekankan pentingnya langkah-langkah preventif yang lebih intensif untuk menanggulangi kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Gasali menjelaskan bahwa meskipun peningkatan kasus kekerasan ini tidak diinginkan, hal ini menunjukkan perlunya upaya pencegahan yang lebih serius. Sosialisasi yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat, terutama melalui edukasi berkelanjutan, sangat diperlukan untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya kekerasan. Selain itu, ia mengusulkan pendekatan melalui siraman rohani dan pendidikan di sekolah untuk memperluas pemahaman masyarakat.
“Langkah-langkah preventif yang melibatkan berbagai pihak sangat penting. Sosialisasi jangan hanya dilakukan sekali, tetapi harus berkelanjutan agar masyarakat semakin paham,” ujar Gasali, pada Selasa (11/2/2025).
Gasali juga mengajak masyarakat yang merasa menjadi korban kekerasan untuk tidak ragu melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang. Menurutnya, komunikasi yang baik antara masyarakat dan aparat hukum adalah kunci agar penanganan kasus kekerasan dapat lebih efektif.
“Jangan takut untuk melapor. Pihak berwenang siap membantu dan menindaklanjuti setiap laporan. Ini sangat penting agar kasus kekerasan bisa segera ditangani dengan tepat,” tegasnya.
Gasali menambahkan bahwa peningkatan kesadaran masyarakat tentang bahaya kekerasan menjadi kunci utama untuk mencegah terjadinya kekerasan serupa di masa depan. Sosialisasi yang terus-menerus diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman, terutama bagi perempuan dan anak-anak di Balikpapan.
Menurut Gasali, penanganan yang cepat dan tepat akan memberikan rasa aman bagi masyarakat. “Dengan adanya koordinasi yang baik antara masyarakat dan pihak berwenang, diharapkan kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan dapat diminimalisir dan tidak terulang lagi di Kota Balikpapan,” tutupnya. (to)