Search
Search
Close this search box.

Ketua RT 29 Damai Bahagia, Sulaedy Ungkap Keluhan Warga Terkait Balapan Liar di Jalan Jenderal Sudirman, Minta Penegakan Hukum Lebih Ketat

Ketua RT 29 Damai Bahagia, Sulaedy (Foto : to)
Ketua RT 29 Damai Bahagia, Sulaedy (Foto : to)

PROKALTIM,BALIKPAPAN – Ketua RT 29 Kelurahan Damai Bahagia, Sulaedy, mengungkapkan rasa terima kasih kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan, serta mengucapkan selamat HUT ke-128 Kota Balikpapan. Ia berharap kota ini tetap menjadi tempat yang aman dan nyaman dihuni.

Selain itu, Sulaedy juga mengucapkan selamat kepada H. Yusri yang terpilih kembali sebagai Ketua LPM Damai Bahagia Balikpapan Selatan. Ia berharap Yusri dapat membawa perubahan signifikan melalui kerja sama warga di Kota Balikpapan.

Namun, Sulaedy menyoroti masalah yang dirasakan warga sekitar Jalan Jenderal Sudirman, khususnya yang terletak di sekitar Patung Dayak hingga simpang putaran jalan dekat kantor DHL.

Masalah tersebut adalah maraknya balapan liar yang terjadi hampir setiap akhir pekan, terutama pada malam Sabtu-Minggu dan malam libur. Balapan liar ini sudah berlangsung lama, namun tanggapan dari Pemerintah dan aparat setempat dinilai masih kurang maksimal.

“Balapan liar ini sangat berbahaya, tidak hanya untuk para pembalapnya, tetapi juga bagi masyarakat yang melintas di sekitar jalan tersebut,” ujar Sulaedy. Ia menyebutkan bahwa balapan liar sering dimulai pada pukul 23.00 Wita dan berlanjut hingga dini hari.

Sulaedy meminta kepada aparat kepolisian, terutama yang menangani masalah lalu lintas, untuk melakukan razia secara rutin setiap malam. Ia mengungkapkan bahwa banyak warga, terutama yang tinggal di RT 29, merasa resah karena sering terjadi kecelakaan dan hampir mengalami insiden. Bahkan, anak Sulaedy pernah disenggol oleh para pembalap liar.

Lebih lanjut, Sulaedy meminta keseriusan dari aparat kepolisian lalu lintas dalam menangani balapan liar ini. Ia juga mencatat bahwa sering kali lampu jalan (PJU) dimatikan sebelum balapan dimulai, dan ia tidak mengetahui bagaimana para pembalap bisa mematikan lampu tersebut.

Sulaedy menekankan bahwa Dinas Perhubungan (Dishub) juga harus berperan aktif dalam mengatasi masalah ini, mengingat para pembalap liar sering memanfaatkan kegelapan setelah PJU dimatikan. Ia berharap aparat penegak hukum lebih jeli dalam melakukan razia, karena para pembalap liar lebih pintar dalam memanfaatkan waktu setelah razia selesai.

Para pembalap liar sering berpindah lokasi dari Melawai dan Pelabuhan Semayang, hingga akhirnya menetap di Jalan Jenderal Sudirman. Sulaedy menyarankan Pemkot Balikpapan untuk menyediakan tempat atau arena balap khusus bagi remaja yang memiliki hobi balapan, agar mereka tidak mengganggu kenyamanan masyarakat dengan beraksi di fasilitas umum.

Perlu diketahui, para pembalap liar mayoritas adalah remaja dari SMP hingga SMA yang membentuk kelompok, dengan penonton dan penjaga yang bertugas mengawasi untuk menghindari razia.

Sulaedy berharap masalah ini dapat segera diatasi dengan kolaborasi antara aparat keamanan dan Pemkot Balikpapan demi kenyamanan bersama. (to)

Agar Tidak Ketinggalan Informasi Terbaru
Ikuti Berita Kami di Google News, Klik Disini

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top

PROKALTIM GROUP

Kategori Berita
Daerah

Pendaftaran Kolomnis Kaltimsiana

[gravityform id="3" title="false" description="false" ajax="true"]