PROKALTIM,BALIKPAPAN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Balikpapan mengapresiasi kontribusi sejumlah instansi yang telah mendukung keberhasilan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Balikpapan. Penghargaan tersebut diberikan dalam sebuah acara yang berlangsung di Hotel Grand Senyiur pada Senin (24/2/2025) malam.
Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, mewakili Pemerintah Kota Balikpapan, menerima penghargaan atas dukungan selama tahapan Pilkada. Penghargaan serupa juga diberikan kepada Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Yono Suherman, serta instansi terkait seperti Polres Balikpapan, Kejaksaan, Kodim 0905/Balikpapan, dan berbagai stakeholder lainnya.
Ketua KPU Kota Balikpapan, Prakoso Yudho Lelono, menyampaikan bahwa acara ini merupakan evaluasi atas seluruh tahapan Pilkada dan sebagai bentuk penghargaan kepada pihak-pihak yang berperan aktif dalam menyukseskan pilkada. Ia menekankan pentingnya kolaborasi seluruh pihak dalam menjamin kelancaran Pilkada serta Pemilihan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), yang menurutnya tidak bisa dilakukan oleh KPU sendirian.
“Kami sangat berterima kasih atas kerja sama luar biasa dari semua pihak. Kami juga meminta maaf jika selama tahapan ada hal-hal yang kurang berkenan,” ucapnya.
Sebelum memberikan penghargaan, Yudho menjelaskan bahwa KPU Balikpapan telah melakukan diskusi dengan Forkopimda dan instansi terkait mengenai evaluasi Pilkada. Menurutnya, pelaksanaan Pilkada berjalan dengan lancar dan diakui oleh semua pihak. Namun, dalam diskusi tersebut muncul beberapa catatan penting, seperti perlunya pemetaan Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang lebih akurat dan pembaruan data pemilih yang lebih teliti.
“Kesadaran politik masyarakat perlu ditingkatkan, dan ini adalah tanggung jawab bersama antara KPU, Kesbangpol, serta partai politik,” tambah Yudho. Ia berharap kolaborasi antara semua pihak bisa terus memperbaiki kesadaran politik yang berpengaruh pada tingkat partisipasi masyarakat dalam Pilkada.
Partisipasi masyarakat dalam Pilkada 2024 tercatat sebesar 60,33 persen. Meskipun angka ini stabil dalam empat kali penyelenggaraan Pilkada terakhir, KPU berencana untuk melakukan riset guna mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi partisipasi tersebut. Yudho berharap riset ini dapat memberikan solusi untuk meningkatkan partisipasi di masa depan, serta mengurangi pengaruh negatif dari isu-isu seperti money politics dan black campaign.
“Harapannya, ke depan, pemilih dapat lebih bijak dalam memilih dan tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu negatif,” tutupnya. (to)
