DPRD Balikpapan Soroti Biaya Perpisahan Sekolah yang Dinilai Membebani Orang Tua

Image

PROKALTIM,BALIKPAPAN – Anggota Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, Iim Rusyamsi, mengkritik tingginya biaya perpisahan sekolah yang sering kali dikeluhkan oleh orang tua siswa. Menurutnya, kegiatan perpisahan seharusnya tidak membebani, mengingat kondisi ekonomi yang tengah sulit saat ini.

“Saya banyak menerima keluhan dari orang tua terkait biaya perpisahan yang terlalu mahal. Ada yang sampai mengeluarkan uang hingga satu juta rupiah. Ini jelas sangat memberatkan, apalagi di tengah situasi ekonomi seperti sekarang,” ungkap Iim saat memberikan keterangan kepada media, pada Senin (17/3/2025).

Iim juga menyoroti fenomena wisuda di tingkat pendidikan yang lebih rendah, seperti di TK dan SD. Ia berpendapat bahwa wisuda seharusnya hanya diperuntukkan bagi mahasiswa yang telah menyelesaikan pendidikan tingkat tinggi.

“Wisuda itu untuk yang sudah lulus S1, bukan untuk anak-anak TK. Perpisahan sederhana sudah cukup untuk mereka,” kata Iim menambahkan.

Selain itu, Iim mengingatkan agar Dinas Pendidikan tidak hanya mengimbau, tetapi juga memantau agar perpisahan tidak dilakukan di tempat yang mewah, seperti hotel, serta tidak memberlakukan dress code yang berlebihan.

Ia juga berbagi pengalamannya, bahwa biaya untuk persiapan acara seperti menjahit pakaian dan make-up seringkali menjadi beban tambahan bagi orang tua.

“Biaya untuk baju dan make-up saja sudah sangat mahal, ini bisa menjadi beban ekstra bagi orang tua,” jelas Iim.

Iim pun mengingatkan agar sekolah dan komite lebih transparan dalam pengelolaan dana perpisahan.

Ia menekankan bahwa jika ada iuran yang dikumpulkan lebih awal, penggunaan dana tersebut harus jelas, dan jika ada kelebihan dana, sebaiknya dikembalikan kepada orang tua.

Ia juga mengusulkan agar acara perpisahan dilaksanakan di aula sekolah, tanpa perlu mengeluarkan biaya besar untuk menyewa tempat mewah.

“Sekolah sudah punya aula, kenapa tidak mengadakan perpisahan di sana saja? Jika tetap ingin mengadakan acara, sebaiknya dilakukan secara sederhana tanpa membebani orang tua,” tegasnya.

Iim berharap ke depan tidak ada lagi laporan terkait biaya perpisahan yang membebani orang tua.

“Seharusnya ada regulasi yang jelas mengenai hal ini. Jika sudah ada ketentuan, seharusnya tidak ada lagi laporan tiap tahun mengenai biaya perpisahan yang memberatkan,” tutupnya.

DPRD Balikpapan berkomitmen untuk terus mengawasi kebijakan sekolah terkait biaya perpisahan agar tidak memberatkan orang tua, terutama mereka yang kurang mampu. (to)