Dukung BCT, DPRD Balikpapan Dorong Penambahan Koridor dan Armada Bus

WhatsApp Image 2025 06 24 at 15.02.44 Dukung BCT, DPRD Balikpapan Dorong Penambahan Koridor dan Armada Bus PROKALTIM

PROKALTIM,BALIKPAPAN – Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan, Yono Suherman, menghadiri kegiatan Bimbingan Penyelenggaraan Angkutan Perkotaan dengan Skema Pembelian Layanan (Buy The Service/BTS) yang digelar Kementerian Perhubungan di Hotel Maxone, pada Selasa (24/6/2025).

Dalam kesempatan itu, Yono menyampaikan pentingnya peningkatan pelayanan Bus Balikpapan City Trans (BCT) sebagai transportasi publik andalan warga Balikpapan. Ia menilai keberadaan BCT sangat strategis, apalagi Balikpapan merupakan kota penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Jangan sampai orang yang ke IKN masih menggunakan kendaraan pribadi. Transportasi umum harus menjadi pilihan utama,” ujar Yono kepada awak media.

Saat ini, layanan BCT baru memiliki dua koridor aktif. Menurut Yono, penambahan koridor sangat dibutuhkan untuk menjangkau lebih banyak wilayah di Balikpapan, termasuk Balikpapan Timur dan sebagian wilayah Balikpapan Utara. Namun, kendalanya terletak pada pembiayaan.

“Satu koridor saja butuh anggaran sekitar Rp12 miliar per tahun. Kalau dua koridor berarti Rp24 miliar. Itu karena masih gratis hingga kontrak berakhir di 2027,” jelasnya.

Yono menegaskan pentingnya perluasan titik-titik pemberhentian bus di lokasi strategis seperti bandara, pelabuhan, pusat perbelanjaan, hingga perumahan padat penduduk. “Saya berharap ada halte di tempat seperti BSB, bandara, dan pelabuhan. Supaya semua kalangan, termasuk masyarakat menengah ke atas, nyaman menggunakan transportasi publik,” katanya.

Ia menambahkan, peningkatan layanan harus dibarengi dengan efisiensi operasional agar tidak sampai terjadi pemborosan. “Kita tidak ingin satu bus hanya mengangkut satu orang. Harus ada kajian agar armada sesuai kebutuhan dan tepat sasaran,” ujarnya.

Lebih jauh, ia juga menyoroti lamanya waktu tunggu di halte yang bisa mencapai 30 menit. Menurutnya, ini bisa diatasi dengan penambahan armada atau pengaturan jadwal yang lebih tepat. “Transportasi umum harus bisa menjadi solusi, bukan malah ditinggalkan karena tidak efisien,” tegasnya.

Visi jangka panjangnya, kata Yono, adalah menjadikan transportasi publik sebagai urat nadi kota. “Seperti di Jepang, pejabat tinggi pun naik kereta. Di Balikpapan juga harusnya semua kalangan bisa dan mau naik BCT,” pungkasnya. (to)

Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *