PROKALTIM – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menyatakan kesiapannya bergabung dalam program Sekolah Rakyat (SR) yang digagas pemerintah pusat, namun belum mampu memenuhi salah satu syarat utama, gedung yang dapat langsung difungsikan. Padahal, pemerintah pusat sudah siap membiayai pembangunan sekolah asrama ini hingga Rp5 miliar.
Wakil Bupati PPU, Abdul Waris Muin, mengaku telah menemui langsung Kementerian Sosial RI untuk menyampaikan kesiapan daerah dalam mengikuti program nasional yang menargetkan pembangunan 100 SR di Indonesia.
“Kami konsultasi langsung ke Kemensos, menanyakan semua hal yang dibutuhkan. PPU siap ikut program ini,” kata Waris Muin.
Namun dari beberapa syarat, satu yang belum bisa dipenuhi adalah keberadaan gedung milik daerah yang tidak lagi digunakan, tapi masih layak fungsi.
Gedung ini dibutuhkan sebagai fasilitas awal sebelum pembangunan fisik sekolah secara penuh oleh pusat.
“Kalau lahan kami punya. Tapi gedungnya belum ada. Pusat butuh itu untuk menampung siswa sementara, karena membangun dari awal butuh waktu,” jelas Waris.
Ia sempat mempertimbangkan memanfaatkan bangunan hotel Islamic Center, namun urung karena kontrak penggunaan jangka panjang. Lokasi alternatif di dekat terminal Penajam pun tak memungkinkan karena sudah dihuni masyarakat tidak mampu.
Padahal, dukungan pusat terhadap SR sangat konkret. Selain anggaran besar, Kementerian Sosial menyatakan siap membangun dalam dua sampai tiga bulan jika daerah mampu menyediakan dua kelas untuk siswa kelas 1 SD dan SMP.
“Pusat sangat mendukung, apalagi ini dekat dengan Ibu Kota Nusantara,” tambah Waris.
PPU kini membidik pelaksanaan program SR pada 2026. Koordinasi tetap berjalan agar daerah bisa masuk dalam gelombang pembangunan berikutnya.
“Kalau bukan tahun ini, kami kejar tahun depan. Yang penting lahannya siap,” tandasnya. (Adv)







Be First to Comment