PROKALTIM,BALIKPAPAN – Di tengah dinamika kebijakan fiskal nasional yang terus berkembang, Pemerintah Kota Balikpapan menegaskan komitmennya untuk tetap fokus pada program-program yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat. Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, memastikan bahwa belanja daerah tahun depan akan diarahkan sepenuhnya ke sektor-sektor prioritas.
“Walaupun ada perubahan arah kebijakan dari pusat, masyarakat tidak perlu khawatir. Program prioritas seperti pendidikan, kesehatan, dan penanganan banjir tetap berjalan. BPJS gratis dan seragam sekolah gratis juga masih ada,” ujar Bagus.
Dalam rencana keuangan tahun 2025, pendapatan daerah diproyeksikan mencapai Rp3,8 triliun, sedangkan belanja ditargetkan sebesar Rp4,2 triliun. Kekurangan anggaran akan ditutup melalui Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) dari kegiatan tahun sebelumnya. Meski begitu, Bagus menegaskan bahwa pihaknya tetap menunggu arahan resmi dari pemerintah provinsi dan pusat.
Menurut Bagus, kebijakan fiskal pemerintah pusat kini mulai bergeser. Menteri Keuangan yang baru memberikan sinyal untuk memperbesar belanja guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. “Kalau sebelumnya ketat, sekarang justru dianjurkan belanja untuk mendorong daya beli masyarakat,” katanya.
Namun, tidak semua kegiatan akan mendapat porsi anggaran yang sama. Pemkot Balikpapan memilih memangkas kegiatan yang dianggap tidak mendesak, seperti seremoni dan perjalanan dinas. “Kami ingin anggaran benar-benar digunakan untuk hal yang penting bagi warga,” tegasnya.
Langkah lain yang diambil adalah meningkatkan transparansi anggaran. Pemkot kini menyediakan akses langsung ke nota keuangan daerah melalui QR code yang bisa dipindai masyarakat. “Semua terbuka. Nota keuangan bisa diunduh, dan sebelum perda ditetapkan, ada uji publik. Masyarakat bisa ikut memberi masukan,” tutur Bagus.
Ia juga mengungkapkan bahwa 36 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Balikpapan telah menyiapkan kanal digital sebagai bagian dari inisiatif menuju smart city. Masyarakat didorong untuk aktif memberikan kritik dan saran. “Kami butuh partisipasi positif agar pembangunan benar-benar sesuai dengan kebutuhan warga,” pungkasnya. (to)
Be First to Comment