PROKALTIM – Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) dan Kementerian Pariwisata menyiapkan proyek percontohan atau pilot project penempatan pekerja migran sektor wellness terapist di luar negeri.
Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Christina Aryani mengatakan inisiatif ini tidak hanya membuka peluang kerja baru, tapi turut menjadi strategi memperkuat branding Indonesia di sektor pariwisata global. Apalagi sebelumnya, telah ada perjanjian kerja sama (MoU) antarkedua kementerian soal promosi pariwisata Indonesia melalui pekerja migran Indonesia.
“Pilot project bersama ini akan fokus pada penguatan kompetensi dari pekerja migran Indonesia sektor wellness terapis,” katanya usai pertemuan dengan Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa di Kantor Kementerian Pariwisata, Senin (8/9/2025).
Nantinya, lanjut Christina, pekerja migran wellness therapist ini tidak hanya sebatas memberi layanan kesehatan dan relaksasi, tapi juga mengemban peran sebagai duta pariwisata.
“Mereka akan menjadi wajah Indonesia di luar negeri. Kalau brandingnya bagus, pengetahuan mereka memadai, dan pelayanan hospitality-nya unggul, tentu ini akan menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk mengenal lebih jauh tentang keramahtamahan Indonesia,” katanya.
“Dengan kualitas keterampilan dan pelayanan yang terstandar itu, kita juga ingin memastikan pekerja migran kita unggul di bidang wellness,” ungkap legislator Partai Golkar itu.
Wamen P2MI menjelaskan, Kementerian P2MI dan Kementerian Pariwisata juga akan memetakan segala aspek terkait peluang penempatan wellness terapist di luar negeri.
Mulai dari standar kompetensi, sertifikasi, durasi pelatihan, hingga negara-negara penempatan yang paling potensial diisi wellness therapist dari Indonesia.
“Harapannya, pilot project ini bisa menjadi pintu pembuka untuk pengiriman wellness terapist Indonesia dalam skala lebih luas,” tukasnya. (rul)
Be First to Comment