PROKALTIM,BALIKPAPAN – Dulu dikenal sebagai kawasan rawan longsor dan terkesan kumuh, kini RT 51 Kelurahan Baru Ilir, Balikpapan Barat, menjelma menjadi kampung hijau yang tangguh bencana dan mandiri secara ekonomi.
Perubahan besar itu tak lepas dari inisiatif warga dan dukungan CSR Pertamina. Ketua RT 51, Muhammad Yusuf, mengisahkan perjalanan transformasi lingkungan yang dimulai pada akhir 2022.
“Awalnya Pertamina mencari wilayah ring 1 untuk program CSR. Setelah survei, yang paling cocok ya di RT 51 ini,” ujarnya, pada Jumat (31/10/2025).
Berbekal pengalaman studi banding ke Cempaka Putih, Yusuf menggagas “Lorong Hijau” sepanjang 40 meter, yang kini telah berkembang hingga 62 meter. Di lorong ini, warga menanam aneka toga dan sayuran, serta membudidayakan ikan lele dan nila.
Tangguh Bencana dan Ramah Lingkungan
Dulu, wilayah ini berdiri di atas lahan yayasan dan sering mengalami pergerakan tanah. Kini, warga membangun tanggul dan memasang drum penahan tanah.
“Sejak dibantu Pertamina, kami buat tanggul dan drum Eco Shield untuk menahan tanah. Sekarang sudah jauh lebih aman,” terang Yusuf.
Selain memperkuat infrastruktur, warga juga memasang sistem peringatan dini (early warning system) berbasis tenaga surya. Alat ini mampu mendeteksi pergerakan tanah dan asap kebakaran.
“Sensor akan berbunyi jika ada tanda-tanda longsor atau asap kebakaran,” jelasnya.
Energi untuk sistem ini berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) bantuan Pertamina berkapasitas 5 KVA. “Lampu jalan, pompa ikan, hingga alat sensor semuanya pakai PLTS,” tambah Yusuf.
Dorong Ekonomi Lewat UMKM
Tak hanya tangguh bencana, warga RT 51 juga aktif menggerakkan ekonomi lokal. Melalui kelompok ibu-ibu posyandu, mereka memproduksi aneka olahan pangan seperti jahe bubuk, keripik pisang, stik bayam Brazil, hingga sempol lele.
“Produk kami sudah punya PIRT dan bahkan HKI dari Kemenkumham,” ujar Yusuf bangga.
Produk-produk itu tak hanya dijual ke masyarakat, tapi juga dibeli oleh Pertamina sebagai bentuk dukungan terhadap UMKM lokal.
Pertamina juga memberikan pelatihan pengolahan pangan, mulai dari teknik menggoreng yang benar hingga cara memotong bahan agar lebih renyah. “Setelah dilatih, hasilnya beda. Lebih gurih dan tidak keras,” tutur Yusuf.
Hasil Nyata bagi Warga
Kini, warga merasakan langsung manfaatnya. Selain lingkungan lebih hijau dan aman, ekonomi warga pun ikut tumbuh.
“Yang dulu kumuh sekarang jadi hijau. Kas RT sudah puluhan juta, bisa beli tenda, seragam, semua dari hasil UMKM,” ungkap Yusuf.
Ia pun menyampaikan apresiasi kepada Pertamina atas dukungan yang diberikan.
“Terima kasih banyak untuk Pertamina. Dari lingkungan kumuh, sekarang kami punya kampung hijau yang berdaya dan Jaya Pertaminaku,” pungkasnya. (to)







Be First to Comment