Press "Enter" to skip to content

DPRD Dorong Penerapan Teknologi AI untuk Atur Lalu Lintas

PROKALTIM,BALIKPAPAN — Anggota Komisi III DPRD Kota Balikpapan, Muhammad Raja Siraj, mengusulkan penerapan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam sistem pengaturan lalu lintas di sejumlah persimpangan kota. Langkah ini dinilai dapat membantu mengurai kemacetan yang kerap terjadi di kawasan padat kendaraan.

“Teknologi ini sangat cocok diterapkan di area dengan volume kendaraan tinggi. Selain efektif mengurangi kemacetan, juga dapat meningkatkan ketertiban lalu lintas,” ujar Raja Siraj saat rapat di Gedung DPRD Balikpapan, pada Selasa (11/10/2025).

Politikus Partai Gerindra itu menjelaskan, sistem lampu lalu lintas berbasis AI mampu mendeteksi kepadatan kendaraan secara real time, mengenali warna kendaraan, hingga mengidentifikasi pengemudi yang tidak menggunakan sabuk pengaman.

Menurutnya, pertumbuhan jumlah penduduk yang diikuti peningkatan kepemilikan kendaraan roda dua maupun empat menyebabkan titik-titik perempatan semakin padat, terutama pada waktu sibuk.

“Beberapa lokasi seperti Muara Rapak, Balikpapan Baru, MT Haryono, dan perempatan Km 5 Balikpapan Utara bisa dijadikan lokasi uji coba penerapan teknologi ini,” ucapnya.

Raja Siraj menambahkan, Komisi III DPRD berencana melakukan studi banding ke Bandung dan Jakarta, dua kota yang telah lebih dulu menerapkan sistem serupa.

“Kalau teknologi ini terbukti efektif, tentu akan kami dorong untuk diterapkan di Balikpapan. Tapi sebelum itu, kami akan pelajari dulu mekanismenya bersama Dinas Perhubungan sebagai mitra kerja kami,” katanya.

Ia menjelaskan, saat ini sistem lampu lalu lintas di Balikpapan masih berbasis waktu, dengan pengaturan durasi lampu merah atau hijau antara 1 hingga 60 detik. Dengan AI, durasi tersebut akan menyesuaikan volume kendaraan secara dinamis di setiap arah.

“Contohnya di kawasan Gunung Sari, arus kendaraan menuju Gunung Malang lebih sedikit, tapi waktu lampunya sama. Sistem AI bisa menyesuaikan hal itu, sehingga lalu lintas menjadi lebih lancar,” ujarnya.

Raja Siraj menilai, penerapan teknologi ini bisa dimulai dari titik-titik rawan kemacetan seperti Muara Rapak. Namun, ia menegaskan pentingnya kajian mendalam sebelum implementasi dilakukan.

“Kalau hasil kajian menunjukkan cocok untuk kondisi Balikpapan, tentu akan kami dorong bersama Dishub. Ini langkah menarik untuk meminimalisasi kemacetan di kota,” tutupnya. (to)

Be First to Comment

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *