Press "Enter" to skip to content

Revitalisasi Empat Pasar di Balikpapan Dipastikan Tertunda

PROKALTIM,BALIKPAPAN – Proyek revitalisasi pasar tradisional di Balikpapan yang direncanakan tahun 2026 dipastikan molor. Sebanyak empat pasar yang masuk rencana, yakni Pasar Impres, Pasar Induk, Pasar Sepinggan, dan Pasar Kelandasan, batal dilaksanakan. Penyebabnya, Dana Transfer Daerah (TKD) untuk Kota Balikpapan dipangkas oleh pemerintah pusat.

Kepala Dinas Perdagangan Balikpapan, Haemusri Umar, mengatakan pemotongan TKD berdampak langsung pada rencana kerja dinasnya. Dengan dana yang berkurang, seluruh kegiatan fisik yang sebelumnya disiapkan tidak bisa direalisasikan.

“Pemotongan TKD oleh pemerintah pusat mencapai sekitar Rp1,05 triliun. Dampaknya terasa langsung ke belanja dan pendapatan daerah kita,” ujar Haemusri, pada Senin (10/11/2025).

Karena kondisi ini, Dinas Perdagangan terpaksa menyesuaikan prioritas. Empat pasar yang masuk rencana revitalisasi terpaksa dihentikan sementara. Haemusri menyebut, proyek pasar yang batal yakni:

“Pasar Impres gagal, Pasar Induk gagal, Pasar Sepinggan gagal, dan Pasar Kelandasan juga gagal. Tahun depan tidak ada kegiatan fisik lagi, semoga di 2027 bisa terlaksana.”

Menurutnya, anggaran yang tersisa hanya cukup untuk belanja pegawai dan operasional dasar. Hal ini dilakukan agar pelayanan publik tetap berjalan meski ruang fiskal daerah semakin terbatas.

“Untuk tahun 2026, fokus kami hanya pada dua hal: belanja pegawai dan operasional. Belanja pegawai mencakup gaji dan tunjangan, sedangkan operasional meliputi biaya air, listrik, sampai iklan publikasi,” jelas Haemusri.

Pemotongan TKD hingga 65 persen dari total anggaran Dinas Perdagangan membuat pihaknya hanya bisa menjalankan fungsi dasar, tanpa ruang untuk proyek baru. Meski begitu, Haemusri memahami keputusan pemerintah pusat karena kondisi fiskal nasional sedang menekan.

Ia berharap, tahun depan kondisi keuangan negara membaik sehingga Dana Transfer Daerah bisa kembali ke Balikpapan dan proyek strategis bisa dilanjutkan.

“Kita berharap pendapatan negara meningkat, dana transfer bisa kembali digulirkan, sehingga pembangunan pasar yang sempat tertunda bisa dilanjutkan,” ujarnya.

Meski sebagian proyek tertunda, bukan berarti seluruh pembangunan pasar berhenti. Saat ini, pengerjaan Blok D Pasar Kelandasan masih berjalan dan ditargetkan rampung sebelum akhir 2025. Progres terakhir menunjukkan capaian sekitar 65 persen.

“Pemotongan TKD berlaku tahun depan, jadi proyek yang sudah berjalan tetap berlanjut,” tegas Haemusri.

Setelah Blok D rampung, pasar Kelandasan akan selaras dengan blok sebelumnya yang telah direvitalisasi. Fungsi pasar tradisional tetap dipertahankan, termasuk kios sembako, pedagang kelontong, dan kebutuhan pokok lainnya.

Haemusri optimistis proyek bisa selesai sesuai kontrak yang berakhir 20 Desember 2025.

“Masih ada waktu sekitar satu setengah bulan. Kami akan optimalkan sisa waktu ini untuk menyempurnakan pembangunan Blok D,” pungkasnya. (to)

Be First to Comment

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *