Press "Enter" to skip to content

Jakarta ‘Mendidih’: Bundaran HI Dibanjiri Lautan Manusia Tanpa Kembang Api — Tapi Ledakan Massa Tak Terbendung!

PROKALTIM.COM — Malam pergantian tahun di jantung ibu kota berubah dramatis. Tanpa dentuman kembang api, Bundaran HI justru “meledak” oleh lautan manusia yang memadati setiap sudut jalan protokol Sudirman–Thamrin. Kebijakan Pemprov DKI menghapus pesta kembang api tak menyurutkan antusias warga — justru sebaliknya, arus massa mengalir kian brutal hingga memicu kepadatan ekstrem dan kelumpuhan total kawasan pusat kota.

Pantauan tim di lapangan sejak pukul 19.00 WIB, arus massa tak terbendung mengalir dari segala penjuru, menjebol keheningan protokol jalanan yang biasanya kaku. Meski Pemprov DKI Jakarta secara radikal menghapus pesta kembang api sebagai bentuk empati nasional, namun kerumunan warga justru disebut-sebut jauh lebih masif dibanding tahun lalu!

“Pesta Tanpa Api”

Keputusan Gubernur Jakarta Pramono menghapus ritual kembang api sempat memicu perdebatan panas di media sosial. Banyak warga yang kecewa, namun ribuan lainnya justru tertantang untuk menyaksikan seperti apa Jakarta merayakan kegelapan?Faktanya, suasana tidak gelap. Sebagai gantinya, langit Jakarta “dijajah” oleh ratusan drone yang membentuk formasi visual raksasa di atas Patung Selamat Datang. Video mapping di gedung-gedung pencakar langit Thamrin membuat suasana terasa futuristik sekaligus mencekam karena padatnya massa.

Lautan manusia memenuhi Bundaran HI Jakarta saat perayaan malam Tahun Baru 2026 tanpa pesta kembang api

Sudirman-Thamrin Lumpuh Total!

Jangan harap bisa melintas dengan kendaraan. Kebijakan Car Free Night yang dimulai pukul 18.00 WIB telah menyulap aspal Sudirman-Thamrin menjadi milik pejalan kaki sepenuhnya. Sebanyak 33 ruas jalan disekat ketat.

Bagi Anda yang nekat berangkat sekarang, bersiaplah terjebak dalam desakan ribuan orang. Sejumlah titik di kawasan Dukuh Atas dan SCBD dilaporkan mengalami bottleneck (penyempitan massa) yang menguji kesabaran.

Antara Hiburan dan Doa: Kontradiksi di 8 Panggung

Sebanyak 8 panggung megah didirikan di sepanjang jalur protokol. Namun, ada yang unik sekaligus provokatif tahun ini: dentuman musik modern bersinggungan langsung dengan seremoni doa lintas agama dan penggalangan donasi besar-besaran di panggung utama.

Jakarta malam ini adalah sebuah paradoks; merayakan pergantian tahun dengan kesenangan, namun dibungkam oleh peringatan tentang kondisi bencana banjir Aceh dan Sumatera yang sedang tidak baik-baik saja.

Info Penting bagi Warga Jakarta Malam Ini:

Akses Transportasi: KRL dan MRT tetap beroperasi, namun antrean di stasiun-stasiun pusat (Bundaran HI, Dukuh Atas) terpantau mulai “mengular” hingga keluar area stasiun.

Himbauan Keamanan:

Waspada terhadap barang bawaan! Petugas keamanan gabungan TNI/Polri disebar di tiap sudut untuk mengantisipasi potensi kericuhan akibat kepadatan massa yang ekstrem.Apakah Jakarta sanggup melewati malam “tanpa api” ini dengan kondusif, ataukah kepadatan manusia ini justru akan memicu masalah baru di awal 2026?

Pantau terus update terkini kondisi Jakarta hanya di sini. (chow)

Be First to Comment

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *