SAMARINDA,PROKALTIM – Seketika suasana menjadi hening ditengah kegiatan dan semangat para penyitas kanker mengikuti kegiatan sosialisasi dan edukasi oleh Kepala Ruang Kemoterapi RSUD AW Sjahranie Samarinda, Sabtu (17/12/2022) lalu.
Puluhan pasien kanker serta pendamping di Rumah Singgah Kanker Jalan Dr Suwondo Kelurahan Sidodadi Kecamatan Samarinda Ulu. Dibuat heboh oleh kedatangan salah satu donatur yang juga sekaligus merayakan ulang tahun dengan cara berbagi kebahagiaan bersama para penyitas kanker.
Suasana seketika berubah, canda tawa bercampur haru kesedihan bentuk wujud rasa syukur atas nikmat Tuhan yang Maha Esa karena atas limpahan RahmatNya hari itu.
Di tengah ladang kesulitan, yang harus dihadapi para relawan serta pengurus Rumah Singgah Kanker (RSK) Samarinda, akan selalu ada jalan kemudahan yang diberikan.
Kehadiran Wiyanto Lesmana, di RSK Samarinda, bertujuan menyampaikan donasi berupa dana tunai, yang merupakan hasil titipan para rekan dan kerabatnya di hari ulang tahunnya.
“Jadi saya sudah info, buat rekan dan kerabat saat saya ultah, kadonya berupa donasi saja ya, hasilnya nantinya kita saluran untuk keberlangsungan kegiatan di RSK Samarinda,” singkatnya.
Astri Pink merupakan penggiat komunitas kanker sekaligus founder RSK mengaku setiap kali memasuki penghujung tahun, dirinya selalu merasakan kegelisahan teramat sangat besar akan keberlangsungan aktivitas di RSK.
Wiyanto Lesmana, menyerahkan kertas putih bertuliskan donasi untuk Rumah Singgah Kanker Samarinda, dan meminta Astri Pink menunjukkan dan membukanya dihadapan para peserta kegiatan. Benar saja isinya ialah berupa tulisan “Selamat Anda Kena Prank”.
Namun, ternyata tak sampai di situ saja. Selanjutnya Astri berkesempatan membuka kertas putih kedua lagi, dan sama hasilnya sebuah tulisan lagi “Selamat Anda Menang Prank”.
Namun tenang saja, hal ini bukan sekedar prank belaka, melainkan suguhan istimewa di hari ulang tahun Wiyanto Lesmana. Bagaimana tidak, di tengah kesulitan dan kegelisahan penghuni RSK Samarinda, ada dana sebesar Rp. 33 juta turut ringankan ladang kesulitan yang sedang dihadapi bersama.
“Kesulitan kami yakni tempat yang masih berstatus sewa inilah menjadi kegelisahan setiap tahunnya,” ungkap Astri.
Diakuinya setiap tahun pihaknya harus menyiapkan dana kurang lebih Rp. 150 juta hanya untuk sekedar sewa tempat saja.
“Rumah kanker anak di Balikpapan dan RSK Samarinda masih status sewa atau kontrak, dengan ini berkurang sedikit ladang kesulitan, kami menyebutnya begitu, bukan sebuah beban bagi kami,” tandasnya (Psg/crt)