BALIKPAPAN,PROKALTIM – Jarak berdekatan lahan kawasan industri minyak dan gas (migas) dengan industri pertambangan batu bara masih terjadi di wilayah kerja Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Kalimantan Sulawesi (Kalsul).
Untuk itu, Kepala SKK Migas Wilayah Kalsul, Azhari Idris mengatakan, khususnya lokasi kerja Pertamina exploration and production (EP) di Kabupaten Kutai Kertanegara (Kukar). Mengingat, kedua kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) tersebut selama ini memang lebih banyak melakukan pengeboran di darat.
Lanjut Azhari, berlokasi tepat Kecamatan Muara Badak dan Sanga-sanga, Kabupaten Kukar. Dimana konsensi pertambangan sangat berdekatan dengan area pipa minyak.
Pasalnya, jika tidak berhati-hati maka aktifitas pertambangan dan terjadi tekanan pada pipa bisa menimbulkan dampak ledakan (explosive) dan merugikan Pertamina dan masyarakat sekitar.
Dia mengatakan, telah mengkomunikasikan dengan perusahaan tambang di Sanga-sanga. Karena kondisi tersebut sangat rawan, terkait keberadaan jalur pipa minyak.
“Jadi kita sudah bangun komunikasi selama ini, jadi mereka sudah paham. Karena pada aspek resiko terhadap jalur pipa gas yang tersebar di mana-mana,” kata Azhari kepada awak media, pada Senin (19/12/2022). Saat Jumpa Pers Akhir Tahun 2022 di Gazebo SKK Migas Kalsul, Komplek Pasir Ridge, Jalan Attaka (ex Kantor Chevron) Kelurahan Telaga Sari, Balikpapan Kota.
Kata dia, sudah ada 14 perusahaan tambang yang telah menandatangani perjanjian pemanfaatan lahan bersama (PPLB) dengan SKK Migas. Untuk mencegah terjadinya kerusakan pada jaringan pipa.
“Mereka (industri tambang batu bara) harus menjauhi minimal 100 meter. Dan yang jelas pipa gas kita sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu,” ungkapnya. (to)