BALIKPAPAN,PROKALTIM – DPRD kota Balikpapan melakukan rapat dengar pendapat (RDP) bersama dengan LSM Forum Masyarakat Anti Korupsi (Formak) Indonesia dan manajemen PT Sarjis Agung Indrajaya, untuk melakukan klarifikasi terkait laporan dari LSM Formak terkait progres pengerjaan SD dan SMP Negeri yang ada di area perumahan Balikpapan Regency.
Wakil Ketua DPRD Balikpapan Budiono menjelaskan, RDP yang dilaksanakan hari ini adalah menindaklanjuti laporan dari Formak Indonesia yang menyoroti progres pembangunan sekolah terpadu di Balikpapan Regency yang capaian progresnya baru 20,827 persen.
“RDP ini terkait proyek pembangunan sekolah terpadu di Balikpapan Regency yang capaian progresnya tidak sesuai harapan. Untuk memastikan pelaksanaan pembangunan sekolah terpadu itu, maka Komisi IV DPRD Balikpapan akan melakukan kunjungan ke lapangan. Dan kita agendakan kunjungan ke lokasi,” ucapnya, kepada awak media, pada Selasa (11/4/2023).
Sementara itu, Direktur Cabang PT Sarjis Agung Indrajaya Mustafa mengatakan, berkomitmen untuk menyelesaikan proyek dengan baik dan sesuai target dan kontrak yang telah di sepakati.
“Bahwa saat ini progres pembangunan Sekolah Terpadu Balikpapan Selatan sudah mencapai kurang lebih 20,827 persen,” ujar Mustafa.
Dia juga menyampaikan, adapun yang menjadi kendala pihaknya selama proses pengerjaan yaitu pada waktu awal pengerjaan lahan belum langsung siap untuk di kerjakan.
Dimana lokasi proyek dengan kontur tanah yang berbukit membutuhkan pematangan lahan, serta melakukan proses klarifikasi terhadap pemilik lahan yang bersebelahan dengan kawasan perumahan Balikpapan Regency.
“Pada saat awal kita terima kontrak masih membutuhkan waktu yang panjang untuk melakukan klarifikasi kepada pihak pemilik lahan dimana di lokasi tersebut bersebelahan dengan area pemukiman perumahan,” ucapnya.
Lanjut Mustafa, kendala lainnya yakni adanya perubahan gambar atau desain, kendala cuaca serta ketersedian material dimana disaat yang sama. Apalagi, pemakaian beton juga terdampak akibat adanya pembangunan IKN.
Dia juga menjelaskan, progres pengerjaan saat ini sudah berada diangka kurang lebih 20,827 persen lebih. “Untuk Saat ini, sudah mencapai 20,827 persen adapun keterlambatan itu prosesnya karena ada perubahan kontur dan desain yang akan dikerjakan,” jelasnya.
Sebagai informasi pekerjaan pembangunan sekolah terpadu SD dan SMP dimulai dengan tanggal kontrak 24 November 2022 sampai dengan 19 Desember 2023, multiyears dengan nilai Rp 33 miliar. Dan waktu pelaksanaan berjalan 4,5 bulan dari 13 bulan yang di rencanakan.
Adapun bangunan yang akan dibangun adalah empat bangunan di antaranya bangunan induk administrasi, SD dengan 10 kelas dan SMP 18 kelas, dengan luas lahan 1,5 Hektar. (to)