PROKALTIM,KUKAR- Pertanian terintegrasi adalah sebuah konsep yang menggabungkan sektor pertanian, peternakan, perikanan, dan kehutanan dalam satu lahan. Konsep ini diharapkan bisa meningkatkan produktivitas lahan, konservasi lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu daerah yang menerapkan konsep pertanian terintegrasi ini adalah Kecamatan Tenggarong Seberang di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Pemkab Kukar bersama dengan Bappeda Kukar dan akademisi UGM menerapkan konsep ini di lima desa di Tenggarong Seberang.
Lima desa yang menjadi lokus pertanian terintegrasi ini adalah Desa Bukit Pariaman, Desa Karang Tunggal, Desa Sumber Rejo, Desa Sumber Makmur, dan Desa Sumber Jaya. Lima desa ini memiliki lahan pertanian yang luas dan potensial, namun belum termanfaatkan secara optimal karena adanya kendala seperti ketersediaan air dan gangguan tambang batu bara.
Camat Tenggarong Seberang, Tego Yuwono, mengatakan bahwa dengan menerapkan konsep pertanian terintegrasi ini, Tenggarong Seberang bisa kembali menjadi lumbung pangan bagi Kukar. Ia juga mengatakan bahwa konsep ini memberikan manfaat bagi masyarakat, seperti:
Meningkatkan produktivitas lahan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, seperti air, tanah, dan biomassa. Meningkatkan konservasi lingkungan dengan menjaga keseimbangan ekosistem, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan mengurangi erosi tanah. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pendapatan, kesehatan, dan ketahanan pangan.
“Kami harus mencari titik air yang menjadi kelemahan kami. Jika kami bisa menemukan spot-spot air, kami bisa mengembalikan swasembada pangan di Tenggarong Seberang,” kata Tego, Kamis (2/11/2023).
Tego juga mengatakan bahwa Pemkab Kukar memberikan dukungan penuh untuk menerapkan konsep pertanian terintegrasi ini. Ia juga mengatakan bahwa Pemkab Kukar berkolaborasi dengan UGM untuk mendapatkan masukan dan saran tentang cara menerapkan konsep ini secara efektif dan efisien.
“Kami berharap bisa berkolaborasi dengan sektor lain, seperti jalan usaha tani dan infrastruktur menuju sawah. Kami juga sudah menyediakan peralatan, pupuk, dan saprodi untuk mendukung pertanian terintegrasi ini,” ujarnya. (Jo/Tom/Adv Diskominfo Kukar)