BALIKPAPAN, PROKALTIM – Pandemi Covid-19 yang melanda dunia sudah lebih dari 12 bulan terakhir ini berdampak terhadap perubahan aktifitas belajar-mengajar. Tak terkecuali di negeri ini, sejak Maret aktifitas pembelajaran daring (online learning) menjadi sebuah pilihan kementerian pendidikan dan kebudayaan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 semakin meluas.
Praktik pendidikan daring (online learning) ini dilakukan oleh berbagai tingkatan jenjang pendidikan sejak tingkat SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi. Seperti di Kota Balikpapan ini semua sekolah masih belajar secara daring, anggota.
Kita di Indonesia di Kalimantan Timur khususnya di Kota Balikpapan termasuk yang penting sebagai siswa sekolah akan belajar mengajar dan secara secara daring yang dilakukan tidak ada lagi tata krama, melakukan pola-pola seperti ini seperti belajar daring yang penting statusnya sebagai siswa sekolah.
Soal anak sekolah yang masih terus belajar daring, Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, Muhammad Taqwa, mengatakan, kami juga merasa prihatin khawatir dengan adanya Covid-19 yang terus meningkat.
“Yang dulunya anak-anak sekolah belajar tatap muka, bermain bersama teman-tamannya, juga anak-anak sekolah tata krama harus baris berbaris dan hormat kepada guru, wajib datang jam 7 pagi tapi sekarang ini tidak karena tetap belajar daring, apalagi anak-anak tidak ngerti namanya jaga jarak, tidak bergerombol dan protokol kesehatan (prokes),”kata Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, Muhammad Taqwa, kepada ProKaltim.com.
Dia juga mengatakan, sekali lagi kita hanya bisa patuhi aturan-aturan protokol kesehatan (prokes) yang kita bisa terima saat ini.
“Hormat dengan keputusan harus hormat dengan aturan-aturan, hanya itu yang bisa kita lakukan,” ungkapnya. (to)