PROKALTIM, BALIKPAPAN – Hetifah Sjaifudian, anggota DPR RI daerah pemilihan Kalimantan Timur, hari ini (21/05) kembali memberikan fasilitasi penguatan kapasitas kepada para pelaku ekonomi Kreatif sub sektor MICE di Kota Balikpapan bertajuk, Sosialisasi Standar dan Sertifikasi Kompetensi SDM Pariwisata Sub Sektor MICE, di hotel Grand Senyiur Balikpapan.
Hadir Hetifah Sjaifudian (Wakil Ketua Komisi X DPR RI), Martini Muhamad Paham (Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan, Kemenparekraf RI), Ratih Kusuma (Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kota Balikpapan), Faisal (Ketua Harian Forum Ekraf Balikpapan) dan Galih Sedayu (Wakil Ketua Indonesia Creative Cities Network), diikuti oleh tak kurang dari 100 orang para pelaku parekraf, PHRI, ADWINDO, Pokdarwis, Sanggar Seni, dll di Balikpapan.
Martini dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara ini untuk membentuk para pelaku ekraf di Balikpapan bisa bersaing dan menunjukkan eviden bahwa mereka berkompeten apalagi keberadaan IKN sangat menuntut pelaku MICE bisa berperan besar dan aktif.
“Keberadaan IKN membutuhkan pelaku MICE yang lebih berkompeten, karena pasti semakin banyak event, convention dan sejenisnya, karenanya kita mau bahwa insan-insan parekraf kita mampu berkarya bahkan membuat event berskala international,” imbuhnya.
Ratih Kusuma menyampaikan bahwa Balikpapan merupakan kota MICE, karenanya pelaku parekraf subsektor MICE membutuhkan perhatian yang mendalam agar mereka semakin memiliki kompetensi yang mumpuni di bidang mereka.
“Pelaku parekraf di Balikpapan mampu mengangkat raihan panji pembangunan Balikpapan 2022 dan 2023, serta meraih banyak penghargaan, olehnya itu, sdm parekraf dari Balikpapan kami harap bisa bersinergi dan mewujudkan Balikpapan sebagai kota penyangga IKN yang nyaman dalam bingkai Madinatul Iman,” paparnya.
Hetifah Sjaifudian yang merupakan Waketum partai Golkar tersebut dalam sambutannya menegaskan bahwa SDM mice itu kunci, karena bukan hanya kompetensinya yang perlu diperhatikan, tetapi kesigapan dan keterampilan khusus sdm dan atitude atau perilaku dari sdm tersebut sebagai ujung tombak dari pelaksana MICE itu sendiri.
“Kualitas SDM yang tinggi akan berpengaruh pula pada kualitas pelaksaan event MICE yang dilaksanakan, bahkan hal-hal kecil harus mampu ditangkap oleh pelaksana event yang kadang terlewat,” tegasnya.
Lebih lanjut Hetifah menyampaikan bahwa kolaborasi antar semua pihak harus terus di dorong, karena pelaksanaan event MICE tidak hanya melibatkan satu dua orang saja. Selain itu, sukses pelaksanaan MICE harus meningkatkan sukses ekonomi masyarakat.
“Kita berharap bahwa Balikpapan dapat menjadi kota MICE yang unggul di Indonesia, karena kalau kita mengandalkan alam, kita kurang di alam, keberadaan IKN harus dimanfaatkan dengan baik sebagai peluang terbaik meningkatkan kapasitas dan kualitas pelau MICE kita di Balikpapan,” tutupnya.(*)