PROKALTIM,BALIKPAPAN – Stasiun Geofisika BMKG Balikpapan melaksanakan pengamatan hilal pada Jumat (28/2/2025) untuk menentukan awal bulan Ramadan 2025. Kepala Stasiun Geofisika BMKG Balikpapan, Rasmid, mengungkapkan bahwa cuaca di Balikpapan sangat mendukung pengamatan hilal pada hari itu. Observasi dilakukan di Sky Dome, lantai 12 Hotel Platinum Balikpapan.
Perhitungan hisab menunjukkan ketinggian hilal saat matahari terbenam sekitar 3,877 derajat dengan elongasi 4,06 derajat. Rasmid menjelaskan bahwa konjungsi atau ijtimak terjadi pada pukul 07.45 WIB atau 08.45 WITA pada pagi hari. Setelah matahari terbenam, tim BMKG akan melakukan pengamatan untuk memastikan apakah hilal terlihat.
“Malam ini setelah matahari terbenam adalah malam bulan baru. Kami berharap salah satu dari 38 titik pengamatan yang tersebar dari Sabang hingga Merauke dapat berhasil melihat hilal. Jika hilal terlihat, Ramadan akan dimulai besok dan kita mulai puasa,” ujar Rasmid.
Rasmid menambahkan bahwa beberapa wilayah yang diperkirakan memiliki potensi terbaik untuk pengamatan hilal adalah Kupang, Manado, dan Aceh. Meskipun demikian, keputusan akhir tetap menunggu hasil dari seluruh titik pengamatan yang telah ditentukan.
Cuaca di hari pengamatan ini sangat mendukung, dengan langit cerah tanpa awan tebal, yang biasanya menghalangi pengamatan hilal. “Dengan ketinggian hilal 3,877 derajat, kami optimistis bisa melihat hilal,” kata Rasmid.
Pengamatan hilal diperkirakan akan berlangsung sekitar 18 menit setelah matahari terbenam, dengan total durasi hingga bulan terbenam mencapai 19 menit. Selama periode ini, tim BMKG akan berusaha melihat hilal.
Apabila hilal terlihat, maka Ramadan akan dimulai pada keesokan harinya. Namun, jika hilal tidak tampak, puasa akan dimulai dua hari setelahnya, sesuai dengan metode istikmal, yang menyempurnakan bulan Sya’ban menjadi 30 hari.
BMKG mengimbau masyarakat untuk menunggu pengumuman resmi dari pemerintah mengenai hasil pemantauan hilal. (to)
