Pemkot dan Kodam VI/Mlw Dorong Ketahanan Pangan Lewat Pertanian Terpadu di Balikpapan Timur

Image

PROKALTIM,BALIKPAPAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan bersama Kodam VI/Mulawarman terus menggenjot potensi sektor pertanian dalam rangka mendukung ketahanan pangan di daerah. Hal ini terlihat dari kunjungan lapangan yang dilakukan Wakil Wali Kota Balikpapan Bagus Susetyo ke sejumlah lahan pertanian potensial di wilayah Balikpapan Timur, pada Kamis (3/7/2025).

Lokasi yang ditinjau meliputi kawasan pertanian di Jalan Gunung Binjai RT 15 Gang Persawahan, Kelurahan Teritip, serta lahan Integrated Farming System (IFS) milik Kodam VI/Mlw di Jalan Sepinggan Baru, RT 37 Kelurahan Manggar.

Dalam kunjungan tersebut, hadir pula Aster Kasdam VI/Mulawarman Kolonel Kav Muhammad Arifin beserta jajaran, Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan, Kepala DPU, Camat Balikpapan Timur, Lurah Manggar, serta sejumlah pejabat dari OPD terkait.

Bagus Susetyo menyebutkan bahwa lokasi IFS milik Kodam VI/Mulawarman sangat strategis dalam mewujudkan kawasan agribisnis terpadu. Ia menyebut sudah ada pengembangan peternakan ayam, hortikultura, perikanan, hingga sawah seluas 15 hektare dari total 90 hektare lahan yang tersedia.

“Ini sangat potensial. Sudah ada kandang ayam, kolam lele, lahan hortikultura, bahkan cetakan sawah. Ini sangat mendukung konsep ketahanan pangan, apalagi sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 22 Tahun 2025,” kata Bagus kepada wartawan.

Ia juga mengapresiasi peran Kodam yang turut memberdayakan petani lokal dalam mengelola lahan, sekaligus menjadikan lokasi ini sebagai tempat edukasi pertanian (edupak). Menurutnya, hal ini dapat mendorong munculnya petani milenial di Balikpapan.

“Petani jangan hanya orang tua, anak-anak muda juga harus tertarik. Ini bisa jadi role model pertanian modern di Balikpapan,” tegasnya.

Di sisi lain, Bagus menyoroti pentingnya pengendalian inflasi melalui ketersediaan komoditas lokal. Ia menyebut harga cabai yang kerap melonjak hingga Rp100 ribu per kilogram bisa ditekan jika Balikpapan mampu memproduksi sendiri.

Sementara itu, Aster Kasdam VI/Mulawarman Kolonel Kav Muhammad Arifin mengatakan pihaknya telah mengembangkan IFS sebagai bagian dari dukungan terhadap program pemerintah pusat dan daerah.

“Kami disupport penuh oleh Pemkot Balikpapan, baik alat pertanian, pembinaan teknis, hingga petugas medis peternakan. Kami juga melibatkan petani lokal—ada 7 kelompok tani dengan rata-rata 12 orang per kelompok,” ujarnya.

Ia menyebutkan, saat ini telah terlihat hasil dari sektor peternakan dan perikanan. Salah satunya adalah produksi telur dari kandang ayam yang telah mencapai 60 persen dari total 1.000 ekor ayam per kandang. Saat ini terdapat tiga kandang dengan total 3.000 ayam petelur.

“Komoditas yang sudah berjalan yaitu peternakan dan perikanan. Untuk buah-buahan masih dalam proses penanaman,” ungkap Arifin.

Ia juga menyampaikan bahwa program serupa telah dijalankan di wilayah lain yang berada di bawah naungan Kodam VI/Mulawarman seperti Kukar, Kutim, Bontang, dan PPU. Skala pengembangannya menyesuaikan kapasitas masing-masing wilayah.

“Paling tidak, distribusi hasil pertanian ini bisa mencukupi kebutuhan anggota TNI dulu, dan sisanya untuk masyarakat sekitar,” pungkasnya. (to)