PROKALTIM – Presiden Prabowo resmi menunjuk Djamari Chaniago menjadi Menkopolkam menggantikan Budi Gunawan. Mantan Pangkostrad itu dilantik di Istana Negara, Jakarta.
Wakil Ketua Bidang Polhukam Fraksi PKS DPR RI, Sukamta menyambut baik penunjukan Djemari sebagai Menkopolkam
“Saya mengucapkan selamat kepada Pak Djamari Chaniago untuk mengemban amanah dan menjalankan tugas sebagai Menkopolkam. Presiden Prabowo memilih beliau pasti sudah dengan pertimbangan yang matang. Saya berharap beliau sebagai Menkopolkam dapat menjawab tantangan-tantangan ke depan yang tidak mudah dan di masa dunia yg berbahaya,” ujar Sukamta di Jakarta, Kamis (18/9/2025).
Wakil Ketua Komisi I DPR RI ini menjelaskan bahwa tantangan ke depan terdiri dari tantangan di dalam negeri dan tantangan dari eksternal.
Tantangan di dalam negeri, di antaranya terkait menurunnya kualitas kehidupan demokrasi kita. Skor indeks demokrasi Indonesia belakangan ini trennya menurun. Terakhir pada tahun 2024, skornya menurun menjadi 6.44 dibanding 2023 yang tercatat 6,5 dan 2022 yang mencapai 6.7, dari skala 10. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai negara flawed democracy (demokrasi yang cacat). Indeks ini terdiri dari aspek kebebasan sipil, kesetaraan dan aspek lembaga demokrasi.
Berikutnya terkait dengan situasi dalam negeri yang akhir-akhir ini memanas dan bergejolak. Rakyat marah terhadap DPR dan juga lembaga-lembaga pemerintah lainnya, seperti kepolisian (Brimob), Menteri Keuangan, dst. Ini menjadi tantangan besar bagi Menkopolkam untuk tetap bisa menjaga stabilitas politik dan keamanan dalam negeri dengan tetap menjunjung tinggi demokrasi dan kebebasan sipil dalam menyampaikan aspirasi.
Tantangan berikutnya berasal dari eksternal, terkait dengan dinamika dan gejolak geopolitik global termasuk juga di kawasan Asia Tenggara. PR besar konflik di Timur Tengah yang belum menemukan titik temu, seperti persoalan Palestina dan Israel.
Sukamta mengatakan bahwa persoalan ini memiliki peta konflik yang rumit yang melibatkan negara-negara lain lintas benua, sehingga akan memiliki dampak secara tidak langsung terhadap Indonesia.
Selain itu, dinamika kawasan terkait dengan konflik perbatasan negara juga menjadi PR, seperti tempo hari Thailand dan Kamboja. Belakangan juga muncul kembali isu sengketa blok Ambalat antara Indonesia dengan Malaysia.
“Dengan pengalaman beliau selama ini, semoga tugas-tugas berat tadi dapat kita hadapi dan selesaikan bersama-sama,” tukas Sukamta. (rul)
Be First to Comment