BALIKPAPAN,PROKALTIM – Rapat Koordinasi bersama Menteri Dalam Negeri tentang Ibu Kota Negara (IKN), dihadiri DPRD Kota Balikpapan, dalam hal ini Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan Budiono Sastro Prawiro mengikuti rapat koordinasi dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, bersama Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor, Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan, serta hadir juga Ketua DPRD Kabupaten Kukar Abdul Rasid, Dirjen Kemendagri dan undangan lainnya, yang digelar di Aula Pemkot Balikpapan, pada Kamis (17/2).
Dengan materi pembahasan menerima masukan daerah Kabupaten/Kota di IKN Nusantara, yaitu, rencana pembentukan peraturan pemerintah dalam pembangunan dan pelaksanaan pemerintahan dengan daerah otorita yang dipimpin setingkat Menteri dan dipilih oleh Presiden dan menerima masukan daerah tentang kearifan lokal.
Dalam sambutannya, Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Budiono Sastro Prawiro mengatakan, Kota Balikpapan saat ini memiliki Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yaitu 2,3 triliun dan PAD sekitar 760 miliar.
“Perlu diketahui, kemampuan Kota Balikpapan ketika nanti menghadapi IKN baru, bangunan sekolah Dasar (SD) berjumlah 135 unit, bangunan Sekolah Menengah Pertama (SMP) berjumlah 23 unit, sedang rumah sakit kami tipe C berjumlah 2 unit, dan Puskesmas berjumlah 20 unit lebih dan air baku yang dimiliki Kota Balikpapan berjumlah dua sumber air yakni waduk Manggar dan waduk Teritip,” kata Budiono dalam sambutannya.
Lanjutnya, saat ini kami sedang membuat sumber air baku lagi yaitu di waduk H Raden, karena dana kami masih terbatas jadi belum terlaksana pembuatan waduk H Raden.
Budiono juga menyampaikan, pertumbuhan penduduk Kota Balikpapan signifikan tahun ini 2019 sampai dengan 2021 saat ini, pertambahan penduduk rata-rata kenaikan hampir sekitar 30 ribuan.
“Mohon bantuan Pemerintah, terkait pendidikan Kota Balikpapan, karena infrastruktur sekolah kami masih terbatas, ketika nanti penambahan penduduk di Balikpapan juga terbatas, hingga tentunya untuk rumah sakit dan sumber air baku mungkin juga terbatas,” harapnya.
Budiono juga berharap, bahwasanya Kota Balikpapan sebagai penyangga serta pintu gerbang IKN, ketika nanti kantor DPR atau legislatifnya berada di IKN, kami juga anggota DPRD Balikpapan diberi kesempatan untuk masuk menjadi salah satunya legislatif disana.
Sementara itu politisi kader PDIP menjelaskan, kami juga memiliki Teluk Balikpapan, yakni tempat sejarahnya Balikpapan, disana ada ekosistemnya salah satunya ikan pesut. “Berhubung Balikpapan kota penyangga, karena nanti di PPU akan ada pembangunan besar-besaran, mudah-mudahan Teluk Balikpapan dan ekosistemnya tetap terjaga,” terangnya.
Dia juga menyebutkan, ada dua Mal besar di Kota Balikpapan, mungkin kedepannya akan ada penambahan penduduk. Dan selain itu di Kota Balikpapan memiliki Pasar Induk (besar) yaitu Pasar Rakyat yang kondisinya sangat memprihatinkan.
“Kota Balikpapan salah satu kota jasa, tidak mempunyai sumber daya alam, seluruh kebutuhan bahan pokok yang masuk di Balikpapan berasal dari daerah lain (di luar Balikpapan, red),” ungkapnya. (to)