BALIKPAPAN,PROKALTIM – Terjadi aksi tawuran atau perang sarung di Kota Balikpapan terlihat ramai di media sosial yang memperlihatkan bagaimana sekelompok remaja tengah melakukan aksinya, menggunakan sarung sebagai senjata yang diisi menggunakan batu yang berpotensi melukai. Dan beberapa bahkan membawa senjata tajam (Sajam).
Aksi tawuran terjadi pada malam hari, yang pertama terjadi di kawasan Jalan Sekolah, Prapatan Balikpapan Kota. Untuk itu, anggota Komisi II DPRD Balikpapan, Hatta Umar mengatakan, sangat menyayangkan apalagi peristiwa tersebut dilakukan ditengah bulan suci Ramadan.
Hatta juga berharap, para orangtua menyampaikan kepada putra-putrinya agar tidak usah keluar rumah jika bukan waktunya, untuk mengantisipasi adanya keributan. Dan para orangtua harus lebih sering memberikan bimbingan dan nasehatnya.
“Kepada para orang tua, agar betul-betul dapat menyampaikan nasehat serta bimbingan kepada putra-putrinya, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan merugikan masyarakat umum,” himbau Hatta Umar kepada awak media, pada Rabu (13/4).
Lanjut Hatta, pada hal di bulan suci Ramadan, seharusnya tidak dijadikan momen untuk bertawuran, justru, dimanfaatkan untuk beribadah guna memperbanyak pahala.
“Jadi orang tua juga harus sering memantau putra-putrinya ketika tidak ada dirumah atau usai melaksanakan salat teraweh. Kalau mereka belum kembali, ya ditelpon agar pulang, supaya tidak ngumpul-ngumpul yang tidak jelas,” ucapnya.
Untuk itu, perlunya menjalin kedekatan antar orang tua dan anak, tanpa adanya tenggang rasa. Tingkat remaja atau biasa dikenal dengan sebutan darah muda ini, lebih gampang tersulut emosi bahkan berbuat nekat.
“Kita ini para orang tua juga harus pandai bergaul dengan anak zaman sekarang. Jangan terlalu kaku saat berbincang-bincang kepada anak, sehingga mereka juga bisa nyaman saat bersama orang tuanya. Jadikan obrolan ke anak itu seperti teman tapi tetap santun,” ucapnya.
Sementara itu dengan adanya tawuran yang belum lama terjadi, Hatta menyampaikan keprihatinannya apalagi terjadi di bulan suci Ramadan. Seharusnya tidak akan terjadi hal-hal demikian, jangankan di bulan penuh berkah ini, kapan saja yang namanya tawuran itu sangat disayangkan.
“Jadi saya menghimbau kepada para remaja juga dapat melakukan hal yang positif dalam menjalin pertemanan antar remaja. Ya, boleh lah kumpul-kumpul dan ngobrol-ngobrol tapi dengan hal yang positif, dan jauhi tindakan-tindakan yang salah, apalagi sampai bertindak tawuran, itu akan merugikan diri sendiri dan merusak masa depan,” ungkapnya. (to)