JAKARTA,PROKALTIM – Rapat Anggota Masyarakat Profesional Santri (NU CIRCLE) mengokohkan Program Jaringan Klinik Pesantren (JKP). Program ini diharapkan dapat segera menjadi skema dalam membangun ketahanan kesehatan masyarakat pesantren dan lingkungannya.
Demikian ditegaskan Ketua Umum NU Circle Gatot Prio Utomo di Jakarta, Minggu (7/2).
“Rapat Anggota mengharapkan program JKP bisa bersinergi dan menjadi bagian penting pemerintah dalam membangun basis ketahanan kesehatan nasional. Tugas kami mensinergikan semua elemen dalam satu jaringan sehingga mampu menjaga kesehatan masyarakat khususnya dalam pelayanan kesehatan dasar nahdliyin,” tegas Gus Pu, panggilan akrab Gatot Prio Utomo.
Saat ini, NU Circle bersama sejumlah elemen kesehatan yang bernaung di bawah payung masyarakat nahdliyin tengah membangun komitmen bersama. Saat menghadapi Pandemi Covid-19, JKP diharapkan menjadi salah satu solusi kesehatan bagi masyarakat nahdliyin dan masyarakat umum. Cukup banyak kiai dan santri yang terpapar bahkan meninggal akibat pandemi ini. Karena itu, upaya-upaya membangun kebersamaan dalam menjaga kesehatan sangat diperlukan segera.
Tokoh Nasional Bertebaran
Sejumlah tokoh nasional juga masuk memperkuat pencapaian visi misi NU Circle. Cucu pendiri Nahdlatul Ulama, Lily Chodijah Wahid, mendapat kepercayaan sebagai Ketua Dewan Kehormatan NU Circle bersama KH Masdar F. Masudi, Wakil Ketua PBNU Prof. Maksoem Machfudz, serta Wakil Ketua MPR Arsul Sani.
Sejumlah tokoh NU juga menggawangi posisi Dewan Penasihat seperti Bendahara PBNU Bina Suhendra, Mantan anggota DPR RI Ahmad Muqowam. Di jajaran penasihat ini juga terdapat putri Wakil Presiden yaitu Siti Azizah Ma’ruf dan Menkop UKM Teten Masduki serta pengurus Perhimpunan Dokter NU Dr. Syahrizal Syarif. Pakar Pancasila Dr. Yudi Latif dan pengamat politik M Qodari juga menjadi bagian penasihat.

Di jajaran eksekutif, Rapat Anggota NU Circle ini telah mengubah pengurus harian. Sekretaris Jenderal yang sebelumnya dijabat Ahmad Baidhowie, sekarang diisi aktivis literasi HB Arifin. Di bidang kesehatan, terdapat Wakil Direktur IMERI Prof. Dr. dr. Budi Wiweko SpOg. Posisi Wakil Ketua Bidang Pendidikan dan SDM dipegang mantan Staf Khusus Menteri Pendidikan di era Anies Baswedan yaitu Ahmad Rizali. Sementara di bidang ekonomi, tokoh Indef dan dosen FEB UI Berly Martawardaya dipercaya sebagai Wakil Ketua Bidang Ekonomi Kerakyatan dan Ekonomi Syariah. Wakil Ketua Bidang Kebangsaan dan Organisasi dijabat tokoh muda yang juga Staf Khusus Menko PMK Marbawi.
Tokoh kehutanan dan lingkungan hidup juga tak tertinggal seperti mantan Ketua Walhi Chalid Muhammad dan aktivis lingkungan Tri Mumpuni. Di sektor teknologi digital, tokoh muda Ariadi Anaya, menakhodai bidang ekonomi digital. Di dunia aviasi, ada tokoh Andri Sudibyo. Tokoh pertahanan terdapat Curi Maharani Safitri.
“Saya berharap sinergi dan kolaborasi semua elemen dan semua profesional ini akan melahirkan orkestrasi program yang bermanfaat dalam membangun masyarakat profesional santri. Saya meyakini jika kita berhasil menyejahterakan masyarakat nahdliyin maka kita sedang menyelesaikan masalah Indonesia, “ tutur Gatot Prio Utomo. (cow)