BALIKPAPAN,PROKALTIM – Menjelang bulan Ramadan yang akan datang sebulan lagi, harga sembako mulai merambat naik. Untuk itu pasokan minyak goreng dengan harga sesuai ketentuan harga eceran tertinggi (HET) dinilai bisa memengaruhi tingkat inflasi menjelang Ramadan. Kondisi tersebut juga bakal memengaruhi operasional usaha yang memerlukan minyak goreng sebagai kebutuhan sehari-hari.
Untuk itu DPRD Kota Balikpapan menyampaikan Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Dinas Perdagangan (Disdag) Balikpapan, soal sembako salah satunya minyak goreng yang akan semakin langkah.
Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan, Budiono Sastro Prawiro mengatakan, terkait sembako yang mengalami kelangkaan salah satunya minyak goreng, memang saat ini antara kebutuhan dengan pasokan belum berimbang. Belum lagi ada yang memborong segala, tentunya Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan menstandarkan harga tidak boleh lebih tinggi dari HET.
“Disana akan menyeratakan harga dan tidak jadi inflasi ketika pasokan kurang sementara kebutuhan banyak. Seharusnya Pemkot Balikpapan dalam hal ini melalui Disdag juga harus melaksanakan operasi pasar,” kata Budiono kepada awak media, pada Selasa (1/3).
Untuk itu, Pemkot harus memperhatikan hal ini dimana kebutuhan akan meningkat dan ini jadi fokus bersama untuk mengamankan distribusi dan agar tidak jadi penimbunan.
“Pengawasan juga perlu dilakukan agar Disdag juga harus pro aktif di lapangan,” kata Politikus PDIP ini.
Ditanya soal operasi ke pasar, nantinya dia akan inspeksi mendadak (Sidak) ke lapangan. “Dengan itu, sidak bisa saja kami lakukan, selama ada masukan-masukan dari masyarakat,” terangnya. (to)