PROKALTIM,BALIKPAPAN – Hujan deras yang mengguyur kawasan Balikpapan Timur tak menyurutkan langkah warga Kelurahan Manggar untuk hadir dalam kegiatan reses anggota DPRD Kota Balikpapan, Gasali, Sabtu malam (26/4/2025). Bertempat di kediaman pribadi legislator Fraksi Golkar tersebut, suasana hangat tetap terasa ketika masyarakat dan para Ketua RT menyampaikan berbagai persoalan yang mereka hadapi.

Reses Masa Sidang II Tahun 2024/2025 ini dimanfaatkan Gasali untuk mendengar langsung keluhan dan masukan dari warga, terutama yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia, akses pendidikan, serta kondisi infrastruktur dasar di wilayah mereka.

Menurut Gasali, sembilan isu utama yang mencuat dari diskusi malam itu mencerminkan kebutuhan nyata masyarakat. “Permasalahan infrastruktur seperti jalan dan drainase memang masih jadi perhatian utama, tetapi yang tak kalah penting adalah bagaimana kita bisa meningkatkan kualitas SDM agar warga memiliki daya saing,” ujarnya.

Gasali juga menekankan bahwa forum reses bukan sekadar formalitas, melainkan sarana konkret untuk mengidentifikasi persoalan lapangan dan menyusunnya menjadi bagian dari program pembangunan daerah.

Langkah Nyata di Dunia Pendidikan dan Jalan Rusak

Peningkatan akses dan kualitas pendidikan mendapat porsi penting dalam paparan Gasali. Ia menyebut beberapa proyek pendidikan yang sudah atau sedang dijalankan Pemerintah Kota Balikpapan, seperti pembangunan SMP Negeri 27 dan SMP Negeri 28, serta SD Negeri 022 di Manggar.

Tak hanya itu, wacana pendirian SMA baru di sekitar Stadion Batakan turut dibahas, mengingat kebutuhan akan sekolah menengah atas di wilayah tersebut terus meningkat. Koordinasi antarinstansi pun telah dimulai untuk menyiapkan lahan dan anggaran.

Sementara itu, keluhan warga tentang kerusakan jalan dari gapura PJHI hingga Perumahan CGS langsung direspons. Gasali memastikan bahwa jalur tersebut sudah masuk dalam daftar prioritas perbaikan tahun ini.

Inisiatif Kolaboratif LPM: Pelatihan Siap Kerja

Dukungan terhadap pengembangan SDM juga datang dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Manggar. Ketua LPM, Amirudin, menyampaikan bahwa pihaknya telah menjalin kerja sama dengan belasan perusahaan lokal untuk menggelar pelatihan berbasis kebutuhan industri mulai Mei 2025.

“Program ini dirancang agar peserta tidak hanya mendapatkan teori, tapi juga keterampilan praktis yang langsung bisa diterapkan. Targetnya, mereka bisa diserap langsung oleh perusahaan-perusahaan mitra,” kata Amirudin.

Pelatihan ini mendapat sokongan dari program CSR sejumlah perusahaan, dengan tujuan utama membuka lapangan kerja baru dan mengurangi angka pengangguran di kalangan pemuda Manggar. (to)