Search
Search
Close this search box.

Jadi Pemuas Nafsu Kekasih, Duit Diambil, Nikah Seminggu Dipukuli, Pernikahan Jadi Tanda Tanya

Bunga saat menceritakan kejadian yang dialami dirinya. (foto: Psg)

SAMARINDA, PROKALTIM- Terlahir sebagai anak dari keluarga kurang harmonis atau broken home, Bunga (18)– bukan nama sebenarnya–, harus kehilangan cita-citanya, putus sekolah karena kondisi, malangnya jalan terjal lain dihadapinya, luka fisik, psikis ditambah digerogoti finansialnya.

Bunga terlahir sebagai anak pertama dari dua saudara, harus memilih jalan hidupnya sendiri, tak banyak kebisaan yang ia miliki, bermodalkan tubuh mungilnya, ia menjadi pemandu lagu di cafe remang-remang kawasan Loa Janan Ilir.

Bekerja menjadi pemandu lagu sudah pasti resikonya pun ia tahu, tak semudah yang bayangkan, ada saja tingkah jahil pria hidung belang berhasrat mencicipi tubuhnya.

Bunga punya kisah cinta yang tak mulus, selalu menghantui dirinya bak terjangan tsunami menghantam.

Ia tak hanya menjadi budak nafsu sang kekasih, namun juga ia menjadi tulang punggung untuk menghidupi sang kekasih beserta keluarganya.

Baca juga  Ramadan Wonderful Indonesia di Mercure-Ibis Samarinda

“Pokoknya kalau liat saya nafsunya naik dan pasti saya digauli, habis itu minta uang buat senang-senang sama temannya kalau tidak di kasih marah-marah hingga main fisik,” ungkapnya Senin (4/4/2022) malam kepada Prokaltim.com.

Pukulan membabi buta pun sering kali ia dapatkan apabila keinginan sang kekasih tak dapat terpenuhi.

Mirisnya lagi, orang tua sang kekasih juga memaksanya untuk menikah dengan remaja penganguran tersebut.

“Pokonya saya mau diuruskan nikah, disuruh foto gandeng dan mau disewakan rumah ternyata saya hanya diperlihatkan selembar kertas yang menyatakan kami telah menikah, padahal tak ada ucapan kata atau sekedar berjabat tangan yang menandakan kami menikah, tak sampai disitu saya juga disuruh bayar sewa rumah yang sebelumnya telah dipesan orang tua Aldy (sang kekasih),” sesalnya.

Baca juga  Bakti Sosial DTT-SMDE Ke 10 Panti Asuhan, Wujud 21 Tahun Pengabdian

Rumah bangsalan kayu di Jalan Cipto Mangunkusumo Samarinda Seberang, menjadi saksi kisah dusta pernikahan tanpa restu orang tua Bunga.

Luka lebam di pelipis mata kanan serta lengan kiri menjadi buah dari pernikahan seminggu silam.

Kini Bunga yang mengalami beberapa luka pada tubuhnya menjalani visum di RSUD AW Sjahrani dan di dampingi oleh Tim TRC PPA Kaltim untuk dapat diproses ke pihak berwajib.

Ketua TRC PPA Kaltim Rina Zainun melalui Biro Hukum Sudirman, membenarkan kejadian tersebut dan saat ini pihaknya akan berkordinasi dengan pihak Kepolisian untuk proses lanjutan. (Psg/adl)

Agar Tidak Ketinggalan Informasi Terbaru
Ikuti Berita Kami di Google News, Klik Disini

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top

PROKALTIM GROUP

Kategori Berita
Daerah

Pendaftaran Kolomnis Kaltimsiana

[gravityform id="3" title="false" description="false" ajax="true"]