|

Disdik Samarinda Diminta Buat Ruang Konseling Profesional Di Seluruh Sekolah, Perketat Seleksi Guru

IMG 20220604 172201 Disdik Samarinda Diminta Buat Ruang Konseling Profesional Di Seluruh Sekolah, Perketat Seleksi Guru PROKALTIM

SAMARINDA, PROKALTIM- Viralnya pengusiran anak oleh oknum guru ditambah ada beberapa oknum guru lainnya yang tak mencerminkan kesantunan seorang pendidik di salah satu SDN di Samarinda Seberang beberapa waktu lalu mengusik Legislator Karang Paci.

Siti Rizky Amalia Anggota Komisi II DPRD Kaltim tergerak hatinya mendatangi siswi SD di kediaman anak tersebut di Jalan Panglima Bendahara Samarinda Seberang, Jumat (3/6/2022).

“Memang bukan daerah pemilihan dan bukan ranah di Komisi II DPRD Kaltim, namun saya tidak nyaman jika tidak melihat langsung kondisi adik MF ini, apalagi santernya pemberitaan tentang anak Mf (10) murid SD kelas 4 di zalimi ini, kita liat tadi bagaimana keinginan kuat dirinya untuk sekolah, kondisi tantenya yang harus merawat enam anak, saat pandemi hanya satu handphone untuk belajar daring untuk semua anak dan keponakannya termasuk MF ini,”ucapnya.

Perlu juga seleksi ketat calon guru, pendidik harus memilki karakter yang baik, tidak tempramen, menguasai keilmuan mengajar dan mendidik yang baik.

“Saya meminta dinas pendidikan baik provinsi maupun tingkat kota agar bisa menyediakan disetiap sekolah fasilitas ruang bimbingan konseling yang diisi oleh tenaga berkompeten, konselor maupun psikolog, tidak hanya sebagai pajangan saja, namun benar-benar difungsikan, tak hanya khusus untuk anak didik, gurupun harus menggunakan fasilitas tersebut,”kata Amel.

Ia pun menambahkan, kondisi guru rentan stress, bisa saja punya masalah dari rumah terbawa ke sekolah dan disinilah ruangan konseling menjadi solusi agar guru siap mengajar dan mendidik dengan baik, siap menjadi panutan.

Legislator dari Dapil Kalimantan Timur 6 yang meliputi Kabupaten Berau, Kabupaten Kutai Timur dan Kota Bontang ini menuturkan bidang pendidikan dan kesehatan menjadi hal yang utama diperhatikan oleh pemerintah pusat, karena itu semua pemangku kebijakan, pendidik dan masyarakat sudah selayaknya dan wajib bekerjasama dengan baik untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak.

“Anak itu aset masa depan, harapan saya di jaga penerus bangsa ini, jaga mentalnya, jangan sampai merasa takut, jaga hatinya jaga dirinya, edukasi penting dalam sekolah, program edukasi untuk orang tua dengan pola asuh (parenting), saling kerja sama dengan gurunya membentuk karakter anak yang baik,”harapnya.

Dalam pertemuan itu didapati MF (10) berkeinginan untuk pindah ke sekolah, karena dirinya memiliki ketakutan dan keengganan untuk bersekolah disekolah yang sama, takut diusir dan di rundung teman-temannya. (psg/adl)

Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *