SAMARINDA, PROKALTIM – Hujan deras yang melanda Kota Samarinda sejak Rabu (14/9/2022) dini hari mengakibatkan hampir setiap sudut Kota Tepian lumpuh oleh banjir, pohon tumbang hingga tanah longsor terjadi, nahasnya ada satu korban meninggal dunia, di Jalan Pelita IV, Gang Apel RT 13, Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan.
Bencana longsor yang semula hanya ada di 9 titik, kini terpantau menjadi di 17 titik. Di mana hampir seluruh longsoran yang ada menutup jalan dan menimbun beberapa rumah warga hingga ambruk.
Tim gabungan tengah berupaya menggali timbunan tanah untuk mengevakuasi tubuh korban.”Masih dilakukan upaya penggalian bersama petugas di sini,” ujar Sarno salah seorang relawan yang berada di lokasi kejadian
Setelah dilakukan upaya penggalian selama kurang lebih 1 jam 30 menit, akhirnya tubuh korban yang tertimbun longsor berhasil di evakuasi.
Jasad pria yang akrab di sapa Belong (40) tersebut ditemukan dalam posisi terlentang dengan sehelai sarung berwarna hijau masih melekat di tubuhnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda, Suwarso menjelaskan proses evakuasi korban tidaklah mudah.
Sebab, selain tertimbun lumpur, tubuh pria malang tersebut juga tertumpuk material bangunan dan perabotan rumah.
“Tubuh korban tertimbun lumpur dengan kedalamam 70 centimeter,” jelas Suwarso saat dikonfirmasi melalui sambungan seluler.
Dijelaskannya, korban tertimbun tepat di ruang tamu tempatnya beristirahat.
Lanjutnya, korban diketahui hanya sementara berada di rumah semi permanen tersebut, kendati sang pemilik sedang berada di luar kota.
“Jadi dia (korban) hanya menjaga rumah tersebut selama pemiliknya tidak ada,” sebut Suwarso
Kini jasad korban telah dibawa ke RSUD AW Sjahranie Samarinda untuk penanganan lebih lanjut.
Kepala BPBD ini juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada TNI Polri, Basarnas, PMI dan relawan se-Kota Samarinda dalam sinergitas dalam misi kemanusiaan. (Psg/adl)