BALIKPAPAN,PROKALTIM – Wakil Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Timur (DPRD Prov. Kaltim), DR H Yusuf Mustafa SH MH, dari Fraksi Partai Golkar, menggelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Wasbang) di Kelurahan Sepinggan, Kecamatan Balikpapan Selatan, Selasa (21/11/2023).
Dalam acara Sosbang ini Yusuf Mustafa, didampingi narasumber H Nurdin Ismail dan Drs H Sutarno.
Anggota DPRD Kaltim Yusuf Mustafa menjelaskan, Wawasan Kebangsaan ini sangat penting disosialisasikan kepada masyarakat, terutama 4 pilar kebangsaan yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 45), Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta Bhineka Tunggal Ika.
“sosialisasi wawasan kebangsaan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang 4 konsensus dasar untuk menumbuhkan kembali kesadaran masyarakat dalam berbangsa dan bernegara,” kata suami dari anggota DPRD Balikpapan Hj Suwarni ini.
“Sosialisasi wawasan kebangsaan ini sangat penting untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di lingkungan masyarakat dengan beragam suku, agama dan golongan agar hidup rukun,” ucapnya.
“Sebenarnya, wawasan kebangsaan sudah pernah diberikan saat waktu SD melalui mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) serta melalui penataran P4(Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) atau Eka Prasetya Pancakarsa,” imbuhnya.
Sementara itu, narasumber H Nurdin Ismail yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Balikpapan Selatan menjelaskan wawasan kebangsaan terdiri dari Pancasila, UUD 45, NKRI serta Bhineka Tunggal Ika.
Sedangkan, tujuan dan sasaran wawasan kebangsaan jelas Nurdin, diantaranya untuk mewujudkan bangsa yang kuat, rukun bersatu, berdaya saing tinggi, sejahtera, terjaganya sejarah kebangsaan Indonesia dan cinta NKRI, revitalisasi-reaktualisasi nilai-nilai Pancasila.
“Jadi secara khusus meredam berkembangnya primordialisme kesukuan, kedaerahan serta mencegah disintegrasi bangsa,” ujar Nurdin.
Ia berharap kedepan nilai-nilai dalam Pancasila harus tetap dipertahankan sehingga tidak sekadar dihafal tetapi harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti toleransi dan kebersamaan antar warga yang hidup bergotong-royong. Diakhir sosialisasi dilakukan sesi tanya jawab singkat terkait Wawasan Kebangsaan. (*)