PROKALTIM,SAMARINDA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi kalimantan Timur (Kaltim) meminta agar penempatan guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) disesuaikan dengan kebutuhan dan kualifikasi untuk sekolah-sekolah di provinsi itu.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Timur Puji Setyowati mengatakan pihaknya bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim, serta Badan Kepegawaian Daerah Kaltim sudah melakukan koordinasi.
“Saya menekankan beberapa masalah yang muncul terkait penempatan guru PPPK,” kata Puji di Samarinda, pada Selasa (19/12/2023).
Puji juga mempertanyakan sistem aplikasi pendaftaran dan faktor lain yang mungkin berpengaruh terhadap penempatan guru itu.
Menurutnya salah satu masalah yang ditemukan adalah penempatan guru di sekolah yang sudah memiliki guru dengan mata pelajaran sama, serta penempatan guru di lokasi yang jauh dari tempat tinggal atau tempat mengajar sebelumnya.
Tiitk masalahnya, terjadi di sekolah yang membutuhkan guru bahasa Inggris tapi malah mendapatkan guru matematika. Sedangkan posisi guru matematika di sekolah tersebut telah terisi.
“Situasi itu menimbulkan dilema bagi guru matematika yang telah lama mengajar di sekolah tersebut,” katanya.
Dia mengatakan solusi penempatan guru harus sesuai regulasi mengingat guru PPPK juga punya kewajiban yang harus dipenuhi.
“Saya berharap penempatan guru PPPK dapat segera diselesaikan secara adil dan tidak merugikan pihak manapun, serta mengapresiasi upaya pemerintah provinsi dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas guru di Kaltim,” pintanya.
Peraturan dan kebijakan yang berlaku, lanjutnya, harus menjadi acuan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi para guru PPPK.
“Guru-guru PPPK berperan penting dalam sistem pendidikan kita, dan kesejahteraan mereka harus menjadi prioritas,” katanya.
DPRD Kaltim, menurut dia, akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan hak-hak guru PPPK terpenuhi dan mereka dapat melaksanakan tugas dengan baik.
“Dengan begitu, para guru PPPK dapat memberikan kontribusi positif bagi dunia pendidikan di Kaltim,” tutup Puji. (*)