PROKALTIM.COM, BALIKAPAPAN – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) kembali menggelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Sosbang) di daerah pemilihan (dapil) masing-masing.
Salah satunya Wakil Rakyat dari Dapil Kota Balikpapan, yakni Wakil Ketua DPRD Kaltim Sigit Wibowo, Sosbang yang ke-9 di halaman rumah Aminah di Jalan Ahmad Yani, No 68 RT 18 Kelurahan Gunung Sari Ulu (GSU), Balikpapan Tengah, Kaltim.
Masyarakat terlihat antusias mengikuti kegiatan sosbang, yang dihadiri dari RT 5, 14, 16, 17 dan RT 18 GSU Balikpapan Tengah, pada Sabtu (2/12/2023), jam 13.30 Wita.
Wakil Ketua DPRD Kaltim, Sigit Wibowo memaparkan bahwa kegiatan Sosbang ini adalah kegiatan rutin DPRD Kaltim yang bertujuan menumbuhkan rasa cinta dan pemahaman masyarakat terhadap tujuan kita dalam hidup berbangsa dan bernegara.
“Sosbang ini untuk mengingatkan kembali kepada masyarakat terkait empat konsensus atau empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ucapnya.
Dia juga menjelaskan, terkait periode sejarah Indonesia, yaitu era prakolonial, munculnya kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha dan Islam di Jawa, Sumatra, dan Kalimantan yang terutama mengandalkan perdagangan.
Era Kolonial, masuknya orang-orang Eropa, seperti Belanda, Portugis, dan negara lainnya. Tahun 1945, masuk Era Kemerdekaan Awal, pasca-Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Era Orde Baru, serta Orde Reformasi yang berlangsung sampai sekarang.
“Sebelum negara kita dijajah Belanda, pemerintah kita dulu kerjaan-kerjaan hingga berbagai suku dan budaya. Sebelumnya banyak orang dari luar negeri yang berdagang ke Indonesia, seperti orang Arab sampai dengan bangsa-bangsa Eropa dan lainnya,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Kaltim, Sigit Wibowo menjelaskan makna Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.
“Dulu pelajaran di sekolah sudah ada, seperti pelajaran PMP, PPKN, P4. Apalagi P4 tidak ada lagi. Jadi kita mengingatkan, bahwa ada namanya wawasan kebangsaan. Dengan cara pandang masyarakat terhadap bangsanya, tempo dulu kita berjuang melawan penjajah dan sekarang sudah berbeda. Artinya apa, bahwa pemerintah mensejahterakan masyarakatnya,” ucapnya. (to)