Press "Enter" to skip to content

Digitalisasi Layanan Adminduk Kabupaten PPU Meningkat

Ilustrasi (Ist)

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mencatat lebih dari 48 ribu warga telah memanfaatkan layanan administrasi kependudukan (adminduk) secara daring melalui website s.id/serambinusantara. Angka tersebut mencerminkan pergeseran pola pelayanan publik ke arah digital sejak diluncurkan pada Mei 2024.

Kepala Bidang Catatan Sipil Disdukcapil PPU, Dony Ariswanto, mengatakan penggunaan layanan digital meningkat secara signifikan dan menjadi solusi atas tantangan geografis serta efisiensi pelayanan. “Hingga saat ini, dari total 202.067 penduduk PPU, sebanyak 48.522 jiwa telah mengakses layanan melalui website kami,” ujarnya, belum lama ini.

Ia menambahkan bahwa tren permohonan secara online terus menunjukkan kenaikan. Dalam periode Januari hingga pertengahan April 2025 saja, tercatat ada 414 permohonan masuk. “Ini menunjukkan kesadaran digital masyarakat dalam mengakses layanan publik semakin membaik,” kata Dony.

Menurutnya, layanan ini dirancang untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat, terutama yang tinggal jauh dari kantor Disdukcapil. “Warga tak perlu datang langsung, cukup akses lewat website dari mana saja,” jelasnya.

Platform layanan daring ini menyediakan 24 jenis layanan kependudukan, termasuk akta kelahiran, akta kematian, dan perubahan data. Namun, beberapa layanan seperti pencetakan E-KTP dan Kartu Identitas Anak (KIA) masih belum tersedia secara daring.

Setelah pengajuan dilakukan, dokumen hasil layanan akan dikirimkan ke akun email pemohon yang telah terdaftar dalam sistem. “Pemberitahuan bisa dicek lewat email atau riwayat akun. Masyarakat hanya tinggal mencetaknya,” terang Dony.

Untuk mengatasi kendala teknis dan literasi digital di lapangan, Disdukcapil menyiagakan petugas penghubung di seluruh desa dan kelurahan. Mereka bertugas memberikan pendampingan langsung kepada warga yang membutuhkan bantuan dalam mengakses layanan daring.

“Kami ingin memastikan tidak ada warga yang tertinggal. Operator desa kami fungsikan untuk membantu jika ada masyarakat yang belum terbiasa dengan layanan online ini,” pungkasnya. (Adv)

Be First to Comment

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *