PROKALTIM,BALIKPAPAN – Pemerintah Sarawak, Malaysia, menggelar pameran “Sarawak Connects” di Main Atrium Pentacity Balikpapan, Kalimantan Timur, yang berlangsung selama tiga hari, mulai 25 hingga 27 Juli 2025. Kegiatan ini menjadi ajang promosi sektor strategis seperti pendidikan, kesehatan, dan teknologi konstruksi dari Sarawak, sekaligus menjalin kemitraan dengan Indonesia, khususnya Kalimantan Timur.
Pameran ini menghadirkan beragam program, mulai dari konsultasi langsung dengan universitas dan sekolah internasional asal Sarawak, promosi medical check-up, hingga pameran inovasi ramah lingkungan bertajuk “Green CMT”.
Acara peresmian dihadiri langsung Deputi Premier Sarawak, Datu Ammar Haji Awang Tengah Bin Ali Hasan, yang juga menjabat sebagai Menteri Perdagangan Internasional, Industri dan Investasi Sarawak. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dari masyarakat Balikpapan dan menekankan pentingnya membangun koneksi lintas batas.
“Kita datang ke Kalimantan Timur dengan semangat persaudaraan. Borneo adalah rumah bersama. Kita punya sejarah, budaya, dan masa depan yang sama. Saatnya membangun masa depan yang lebih baik bersama,” ungkap Datu Ammar.
Ia juga menyinggung strategi pembangunan pascapandemi di Sarawak melalui Post-Covid Development Strategy (PCDS 2030) dengan tiga pilar utama: inklusivitas sosial, pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, dan kelestarian lingkungan. Menurutnya, strategi ini sejalan dengan visi pengembangan Kalimantan Timur, khususnya di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Turut hadir dalam acara ini jajaran pejabat tinggi dari Sarawak dan Indonesia, antara lain Datu Ripin Bin Lamad (Deputi Menteri Kepemudaan, Olahraga dan Kewirausahaan Sarawak), Datu Sri Muhammad Abdullah Bin Haji Zaidil (Deputi Sekretaris Negara Sarawak), dan Ir. Ujang Rahmat, M.Si (Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Kaltim). Hadir pula perwakilan dari Otorita IKN, Kadin Indonesia, dan Kadin Kalimantan Timur.
Acara juga diisi penampilan budaya lintas negara yang menampilkan pakaian adat Dayak dari kedua wilayah. “Motif dan bentuknya hampir sama. Ini menunjukkan bahwa secara budaya, kita berasal dari rumpun yang sama,” kata Datu Ammar.
Ia berharap kolaborasi antara Sarawak dan Kalimantan Timur dapat diperluas, tidak hanya di level pemerintahan, tetapi juga di level komunitas dan pelaku usaha.
“Malaysia tahun ini memegang keketuaan ASEAN. Kami ingin memanfaatkan momen ini untuk memperkuat hubungan antara pemerintah, sekaligus mendorong kolaborasi provinsi lintas negara, khususnya di wilayah Kalimantan yang strategis,” tambahnya. (to)
Be First to Comment