PROKALTIM,BALIKPAPAN – Harapan pelaku usaha kecil menengah (UMKM) di Pantai Manggar untuk meraup rezeki di akhir pekan kini tinggal cerita. Sejak mencuatnya isu jual beli lapak di kawasan wisata tersebut, suasana yang biasanya ramai mendadak berubah sunyi.
“Biasanya Sabtu begini sudah ramai. Tapi kemarin saya cuma laku tiga gelas kopi,” ujar seorang pedagang kepada anggota DPRD Balikpapan, Taufik Qul Rahman, saat kunjungan pengawasan, pada Sabtu (26/7/2025). Wajah kecewa tak bisa disembunyikan dari para pedagang yang menggantungkan harapan pada keramaian wisatawan.
Taufik, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Komisi II DPRD Balikpapan, menyebut kondisi ini sebagai buntut dari kisruh dugaan praktik jual beli lapak oleh oknum tak bertanggung jawab di kawasan UPT Pantai Manggar. Ia menilai ulah tersebut merusak iklim usaha dan melemahkan geliat ekonomi lokal.

“Program pengembangan ekonomi justru dirusak oleh oknum-oknum tertentu. Ini tak boleh dibiarkan,” tegasnya.
Ia mendesak Pemkot Balikpapan, khususnya Wali Kota Rahmad Mas’ud, untuk segera turun tangan. Pengawasan dinilai perlu diperketat, bahkan melibatkan Satpol PP, TNI, dan Polri agar kawasan wisata ini kembali tertib dan kondusif.
“Kalau dibiarkan terus, dampaknya bukan hanya ke UMKM, tapi juga ke potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Wisatawan pasti enggan datang ke tempat yang carut-marut,” ucapnya.
Seorang pedagang lainnya mengungkapkan kesedihannya. Ia enggan disebutkan namanya, namun suara lirihnya menggambarkan beratnya kondisi saat ini.
“Sepi, Mas. Biasanya saya jualan gorengan, es, kopi. Tapi sekarang jangankan makanan, kopi aja gak laku,” tuturnya.
Para pelaku UMKM berharap pemerintah segera bertindak. Mereka ingin Pantai Manggar kembali ramai, seperti dulu—saat akhir pekan menjadi waktu panen rezeki. (to)
Be First to Comment