PROKALTIM – Pemulihan pariwisata dan kebijakan pemerintah seperti Golden Visa, pembangunan infrastruktur, dan penambahan destinasi pariwisata baru akan membuat Bali menjadi pasar yang sangat menguntungkan tahun ini.
Kondisi ekonomi yang baik dan menjanjikan di Bali diperkirakan akan mendorong sektor properti.
Terbukanya kawasan wisata baru seperti Seseh dan Cemagi juga mendorong pertumbuhan properti di Bali karena pembukaan kawasan baru biasanya diikuti oleh pembangunan properti baru seperti vila, hotel, dan restoran.
Menurut survei Mordor Intellegence, pasar properti residensial Indonesia bernilai sekitar 67 miliar dolar AS pada tahun 2023. Pada tahun 2024, diperkirakan akan mencapai 72 miliar dolar AS, tumbuh hampir delapan persen, dan pada tahun 2029, diperkirakan akan mencapai 105,7 miliar dolar AS.
Sektor properti Bali ini mengalami pertumbuhan yang positif bukan hanya karena munculnya kawasan baru. Peraturan pemerintah dan rencana pembangunan infrastruktur juga memainkan peran penting.
Bali disebut sebagai tujuan wisata favorit di banyak situs web perjalanan. (eza/*)
