Search
Search
Close this search box.

Minim Kritik, Kualitas Debat Pilkada PPU Jadi Monoton

PROKALTIM,BALIKPAPAN – Debat kandidat Calon Bupati dan Wakil Bupati Penajam Paser Utara (PPU) tahun 2024 yang baru saja digelar menuai kritik tajam dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).

Maha Sakti Esa Jaya, salah satu pemuda asal PPU yang kerap aktif di GMNI menyampaikan, rasa kekecewaannya terhadap kualitas Debat Publik Perdana yang dinilainya kurang memenuhi harapan dari kelompok muda dan masyarakat.

Menurut Maha, momen debat ini seharusnya dapat dijadikan ruang oleh keempat kandidat untuk menunjukkan pemahaman mendalam terhadap isu-isu strategis di PPU serta solusi konkret yang dapat dihadirkan.

Namun, maha menilai pemaparan para kandidat masih bersifat normatif dan minim riset ilmiah serta data.

“Ketidakberanian para kandidat dalam membuka data-data terkait isu-isu strategis di PPU menggambarkan akan kurangnya penguasaan mendalam, sehingga format debat hanya di desain untuk menyampaikan pesan normatif berbasiskan visi dan misi masing-masing,” kata Maha Sakti Esa Jaya, yang juga berkuliah di Kota Balikpapan, pada Jumat (1/11/2024).

“Kami melihat Debat Publik ini memiliki potensi yang besar dalam mengambarkan gagasan pemimpin, sehingga para kandidat harusnya lebih berani dalam memberikan pandangan yang berbasis data dan kajian agar para pemuda dan masyarakat bisa menilai secara objektif melalui argumen yang terstruktur,” tambah maha.

Maha juga turut menambahkan, pentingnya kehadiran dari peran para pemuda dan mahasiswa PPU untuk dapat menyikapi Ruang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara kritis.

“Sebagai generasi muda kita tidak boleh terpaku pada pola komunikasi politik yang retoris. Kita harus dapat lebih kritis mengulas kembali gagasan dari paran calon pemimpin kedepan,” ujarnya.

GMNI mengharapkan, adanya narasi kritis yang dapat kembali terbangun di dalam ruang Debat Pilkada selanjutnya agar dapat agarkan menghasilkan kualitas debat yang kontruktif atau membangun.

“Sudah seharusnya debat jadi ruang tukar gagasan yang tajam dan kritis. Sehingga solusi konkret yang coba dihadirkan perlu diimbangi dengan data-data dilapangan. Agar pemuda dan masyarakat dapat melihat kecakapan calon pemimpinnya yang benar-benar paham dan mampu mengatasi masalah daerah secara terukur,” pungkas Maha.

Dalam hal ini, Ruang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Penajam Paser Utara Tahun 2024 diharapkan mampus menjadi momentum penting dalam membuka keran demokrasi yang membangun di masyarakat.

Maka, kritik dari GMNI ini hadir untuk menjadi alarm pengingat bagi para kandidat untuk lebih menyajikan ide dan gagasannya secara kontruktif yang tidak hanya komunikasi normatif di masyarakat tetapi juga berbasiskan pada relevansinya dilapangan. (to)

Agar Tidak Ketinggalan Informasi Terbaru
Ikuti Berita Kami di Google News, Klik Disini

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top

PROKALTIM GROUP

Kategori Berita
Daerah

Pendaftaran Kolomnis Kaltimsiana

[gravityform id="3" title="false" description="false" ajax="true"]