PROKALTIM – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Alex Indra Lukman menyoroti efisiensi sumber daya manusia (SDM) dalam sejumlah program Kementerian Pertanian (Kementan).
Dia mencatat ada tiga program Kementan yang mengalami pengurangan SDM. Pertama, yakni pengurangan SDM pada program pengawalan dan pendampingan penyuluh pertanian mendukung swasembada pangan.
Diketahui ada 3.000 dari 10.510 orang yang terkena efisiensi pada program pengawalan dan pendampingan penyuluh pertanian ini.
“Angkanya itu ditetapkan adalah 10.510 orang, diefisiensikan sebanyak 3.000 orang. Bagi saya, kalau manusianya diefisiensi maka output-nya pasti akan beda,” kata Alex dalam Rapat Kerja Komisi IV DPR RI bersama Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (11/3/2025).
Alex pun mempertanyakan proses Kementan dalam menyeleksi 3.000 penyuluh yang diefisiensikan. Dia meminta Kementan untuk tidak menerapkan efisiensi terhadap ‘nasib’ para penyuluh, terlebih menyangkut program swasembada pangan.
“Kalau yang terkait manusia jangan diefisiensi Pak. Karena ini output-nya swasembada pangan,” katanya.
Sama halnya dengan program penyuluh, Ketua PDI Perjuangan (PDIP) Sumatra Barat (Sumbar) itu juga menyinggung efisiensi pada tenaga kompeten pertanian mendukung swasembada pangan.
“Lagi-lagi ini soal swasembada pangan. Ketika manusianya dikurangi saya yakin output-nya akan berbeda,” kata Alex.
Program terakhir yang disorot Alex karena efisiensi adalah penumbuhan wirausaha muda pertanian mendukung swasembada pangan. Bagi Wakil Rakyat Dapil Sumbar I itu, jumlah SDM yang diefisiensi cukup fantastis.
“Ini sangat luar biasa, Pak. Awalnya itu adalah 78.825 orang, itu diefisiensi 22.500,” katanya.
Atas hal tersebut, Alex meminta Mentan Amran untuk mempertimbangkan kembali kebijakan efisiensi SDM pada tiga program Kementan tersebut. Dia menilai efisiensi SDM dalam tiga program itu tidak mendukung semangat dari swasembada pangan.
“Ini saya minta jawabannya sekarang melalui Ibu Ketua, dan mohon ini dipertimbangkan lagi soal efisiensi manusia ini. Karena output-nya saja dalam Bapak membuat program ini adalah terkait menuju swasembada pangan,” pungkasnya. (*)