Search
Search
Close this search box.

Cap Islam Teroris, Putin: Propaganda AS

Perlakuan Ramah Vladimir Putin Terhadap Umat Islam. (Republika)

RUSIA,PROKALTIM – Islam selalu mendapatkan cap teroris dari kalangan dunia barat. apa tanggapan Presiden Rusia, Vladimir Putin? Secara esklusif,  Oliver Stone sutradara kenamaan dunia berhasil mewawancarai Vladimir Putin orang nomor satu di Rusia. Dalam sesi wawancara tersebut, Vladimir ditanya mengenai negara dan agama islam

Melansir dari hop.id, Stone bertanya kepada Putin, bagaimana mengatur kaum muslim di Rusia saat islam dikaitkan atau malah dicap dengan terorisme. Bahkan, dia sampai membuat dokumenter yang berisikan momen tanya-jawab dirinya bersama tokoh independen tersebut. Bukan hanya tentang negara, melainkan juga tentang Islam.

Stone bertanya kepada Putin, bagaimana cara pemimpin negara tersebut mengontrol kaum muslim di Rusia? Sebab, sejak beberapa tahun belakangan, kelompok tersebut selalu dikait-kaitkan dengan terorisme.

“Di Rusia ada banyak kaum muslim, bagaimana pemerintah mengawasi orang muslim di Rusia?” tanya Stone, Sabtu (21/8/2021).

Mendengar pertanyaan tersebut, Putin malah heran. Menurut dia, kaum muslim di Rusia tersebar di sejumlah wilayah di negaranya, dan dalam kondisi yang baik-baik saja.

“Mengapa orang muslim harus diawasi? Rakyat Rusia banyak yang muslim, di Moskow saja ada 15 persen orang muslim. Tidak pernah ada masalah,” jawabnya tegas.

Putin dan para pemimpin agama Muslim di Bashkortostan. (Wikipedia)

Putin beranggapan, citra Islam sebagai agama teroris ialah propaganda buruk. Propaganda itu sengaja diciptakan Amerika Serikat guna memecah belah dunia.

“Kami tidak pernah menganggap orang muslim itu masalah. Anggapan itu hanya politik Amerika Serikat dan sekutunya. Terorisme misalnya, kapan Islam mulai diidentikkan dengan terorisme? Setelah perang dingin berakhir,” ujar ia.

Usai Perang Dingin berakhir dan Uni Soviet dinyatakan dibubarkan, tak ada lagi musuh dunia barat yang disebut blok timur.

Dia  bertanya-tanya, mengapa NATO masih dilanggengkan.

“Untuk apa NATO dipertahankan bahkan diperluas? Bukankah Rusia tidak lagi menjadi musuh Amerika Serikat? Lalu siapa musuh NATO? Amerika Serikat selalu tidak konsisten dengan ucapannya sendiri. Berbuat sesuka hati, itulah bahayanya adikuasa tunggal di dunia,” tegas ia.

“Rusia dan dunia sudah biasa menyaksikan inkonsistensi Amerika Serikat,” kata dia.

Hal lain yang menurut dia menjadi ironi nasib Islam dunia hari ini. Ia menggambarkan Islam saat ini sama seperti Uni Soviet pada masa Perang Dingin, sering dipropaganda dalam berbagai aspek kehidupan.

Ketika masyarakat dunia jenuh dengan isu terorisme Islam yang digaungkan Amerika Serikat, dia sudah menerka pihak mana lagi yang akan “diciptakan” sebagai musuh Amerika Serikat. (cow)

 

Agar Tidak Ketinggalan Informasi Terbaru
Ikuti Berita Kami di Google News, Klik Disini

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top

PROKALTIM GROUP

Kategori Berita
Daerah

Pendaftaran Kolomnis Kaltimsiana

[gravityform id="3" title="false" description="false" ajax="true"]