Search
Search
Close this search box.

Mencintai Agama dan Negara Harus dalam Satu Tarikan Napas

JAKARTA, PROKALTIM – Sebagai warga negara Indonesia yang beragama Islam harus sekata dan seirama dalam mencintai agama dan negara. Hal itu bisa diibaratkan seperti satu tarikan napas. Mengapa demikian? Karena para ulama NU mengajarkan seperti itu sejak dulu.

Dikutip dari media NUonline Penegasan itu disampaikan Katib Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zulfa Mustofa saat memberikan ceramah agama. Hal tersebut disampaikan pada acara lailatul ijtima yang diadakan Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Serdang, Kemayoran Jakarta Pusat di Masjid Jamiul Huda, Kamis (25/3).    

“Hal ini sangatlah penting, karena tidak sedikit ada orang yang mendapatkan makan dan gaji dari negara namun enggan untuk hormat bendera pada saat upacara bendera merah putih. Padahal kita ini lahir, cari makan, minum, dan kerjaan lalu nanti mati pun akan dikubur di bumi Indonesia. Ini sangat memprihatinkan,” kata Kiai Zulfa.  

Baca juga  DPRD Soroti Perusda Manuntung

Dirinya juga mengatakan jargon NU yang selalu digaungkan dan diprakarsai oleh KH Abdul Wahab Chasbullah dengan hubbul wathon minal iman bahwa mencintai Tanah Air adalah sebagian dari iman adalah doktrin agar selalu cinta Indonesia.  

“Penyebab utama porak porandanya beberapa negara di Timur Tengah ialah tidak adanya rasa cinta terhadap Tanah Airnya. Kita dan khususnya pemerintah harus bersyukur masih ada ormas Islam terbesar di Indonesia selalu menyerukan cinta terhadap negaranya,” jelasnya.

Kiai Zulfa menambahkan pemerintah dalam memikul negara sebesar ini dan mengatur warganya tidak mungkin bisa berjalan sendiri tanpa bantuan ormas yang ada di sekelilingya.  

“Saya kasih contoh satu saja yaitu imbauan vaksinasi, tanpa mengajak berbagai ormas. Ormas Islam khususnya yang di dalamnya ada ulama, kiai, habaib, para ustadz/ah, ajengan dan tuan guru dan mereka memiliki ribuan jamaah, saya yakin hanya segelintiran orang saja yang mau divaksin. Makanya pemerintah harus bersukur masih ada NU, Muhammadiyah, Persis, Al Washliyah, dan ormas lainnya yang hidup saling bergandengan tangan,” imbuh dia.

Baca juga  Respon Cepat Aduan Masyarakat, Panglima TNI dan Kapolri Luncurkan Hotline 110

Selanjutnya Kiai Zulfa mengatakan melalui kegiatan lailatul ijtima mengajak kepada jamaah dan pengurus selalu mendukung program pemerintah yang mengedepankan kemaslahatan umat.   “Jika ada yang keliru dan tidak sesuai dengan norma agama dan budaya Indonesia, mari kita kritik dengan santun dan beretika,” pungkasnya.

Sumberberita: nuonline

Agar Tidak Ketinggalan Informasi Terbaru
Ikuti Berita Kami di Google News, Klik Disini

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

EO KALTIM

Borneo Land Promosindo percaya bahwa konsumen dan pemahaman pasar adalah cara terbaik untuk mengaktifkan kualitas dan merek

VENDOR EVENT DAN DESIGN

Jasa Tukang Interior, Stand Pameran, Spesial Desain, Partisi Pameran, Panggung, Backdroop, Photobooth, Flooring, Black Curtain, dan Dekorasi Event Lainya

OUTBOUND KALTIM

Outbound merupakan suatu bentuk kegiatan di alam terbuka yang berguna untuk mengembangkan kemampuan di bidang manajemen dan pengembangan diri.

Scroll to Top

PROKALTIM GROUP

Kategori Berita
Daerah

Pendaftaran Kolomnis Kaltimsiana

[gravityform id="3" title="false" description="false" ajax="true"]