BALIKPAPAN,PROKALTIM – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan menyerahkan dana hibah SPP dan intensif Guru SD/MI dan SMP/MTS, swasta serta dana pembinaan siswa berprestasi berskala Internasional jenjang SD/MI dan SMP/MTS Kota Balikpapan tahun 2021 di aula kantor Wali Kota Balikpapan, pada Jumat (8/10).
Penyerahan langsung oleh Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud dihadiri Ketua Komisi IV Muhammad Taqwa, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan Muhaimin, para guru dan tamu undangan.
Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud mengatakan, yang jelas apa yang disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan inilah komitmen kami, sejak saya terpilih menjadi Wali Kota program prioritas adalah pendidikan dan kesehatan.
“Kesehatan, kemarin kita sudah memberikan BPJS kesehatan kelas III gratis seluruh kepada warga Kota Balikpapan dan pendidikan, untuk membelikan pakai seragam sekolah gratis Insyaallah mudah-mudahan mulai tahun 2022 sudah gratis semua,” kata Rahmad.
Dia juga menyampaikan, termasuk memberikan intensif guru dan tambahan apa yang disampaikan pak Muhaimin tadi dan Pemkot juga peduli dengan sekolah-sekolah swasta yang terbatas jumlah muridnya dan tidak sampai target
“Insentif tambahan ini merupakan bentuk kepedulian Pemkot terhadap guru-guru yang ada di sekolah-sekolah swasta yang ada di kota Balikpapan yang kekurangan murid, karena sekolah swasta juga layak untuk memajukan pendidikan di Kota Balikpapan,” kata Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud dalam sambutannya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan Muhaimin mengatakan, insentif tambahan di luar dana BOS yang rutin diterima oleh sekolah. “Pemberian subsidi SPP kepada murid SD/MI kelas 1 sampai dengan kelas 6 diberikan selama 6 bulan yaitu dimulai dari bulan Juli hingga Desember,” kata Muhaimin.
Lanjutnya, SMP/MTS juga swasta kelas 7, 8 dan kelas 9 diberikan selama 6 bulan yaitu dimulai bulan Juli sampai dengan Desember. “Masing-masing yang jenjang SD/MI sebesar Rp 75 ribu perbulan itu selama 6 bulan dan jenjang SMP/MTS juga swasta dengan biaya sebesar Rp 110 ribu selama 6 bulan,” ucapnya.
Muhaimin juga menyampaikan, terkait anggaran di luar dana BOS, memang di situasi saat ini, banyak orang tua yang lebih memilih untuk memasukkan anaknya di sekolah-sekolah negeri. Sehingga menyebabkan sekolah-sekolah swasta tersebut kekurangan siswa.
“Minimnya jumlah siswa di sekolah swasta ini menyebabkan besaran dana BOS yang diterima oleh sekolah swasta tersebut menjadi menurun,” ujarnya.
Dia juga menjelaskan, Pemkot Balikpapan memberikan insentif tambahan kepada guru-guru yang ada di sekolah swasta untuk jangka waktu enam bulan dari Juli hingga Desember melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2021.
“Total untuk SMP swasta yang ada di Kota Balikpapan tercatat mencapai 17 SMP dan 3 MTS. Total guru yang menerima insentif tambahan tercatat mencapai 766 orang,” jelasnya.
Ia merincikan untuk guru yang berada di sekolah yang muridnya di bawah 50 persen, akan menerima insentif tambahan sebesar Rp 1.500.000 per bulan. Serta untuk guru yang mengajar di sekolah yang hanya bisa mendapatkan murid di bawah 75 persen sampai 50 persen mendapatkan insentif sebesar Rp 1 juta per bulan.
“Dan bagi guru yang mengajar di sekolah yang kurangnya hanya sedikit, berkisar 75 persen hingga 100 persen, diberikan insentif sebesar Rp 500.000. Total anggaran yang dialokasikan untuk membiayai program ini tercatat mencapai Rp 4,2 miliar,” terangnya. (to)