Search
Search
Close this search box.

Ciptakan Peternak Milenial, DP3 Berharap Peternakan Tercantum di Kurikulum Pendidikan

Ciptakan Peternak Milenial, DP3 Berharap Peternakan Tercantum di Kurikulum Pendidikan

BALIKPAPAN,PROKALTIM – Pentingnya dicantumkan pendidikan peternakan dan pertanian dalam kurikulum, sebagai stimulan guna menciptakan generasi masa depan sebagai penerus Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap peternak serta petani milenial, pada Jumat (3/3/2023).

Selaku Kepala Bidang Peternakan di Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DP3) Balikpapan. Muhammad Bisri mengatakan, bahwa dengan dicantumkannya pendidikan peternakan dan pertanian di dalam kurikulum, sebagai salah satu stimulan untuk menciptakan ketertarikan terhadap generasi milenial untuk berpartisipasi dalam menjaga ketahanan pangan skala Nasional khususnya Kaltim.

Lanjutnya, saat ini kondisi di Kota Balikpapan sangat minim peternak milenial, dengan kondisi perkembangan Kota yang pesat akan perusahaan industri.

“Sangat jarang peternak milenial di Balikpapan, mungkin karena kurangnya pemahaman terkait potensi dan minim ketertarikan, Namun jika dicantumkan kepada kurikulum yang digeluti oleh generasi muda nanti dengan edukasi serta sosialisasi potensi di dalamnya, harapannya dapat menciptakan peternak milenial,” ucapnya.

Sambung Bisri, ia pun menjelaskan bahwa usulan dicantumkannya kurikulum tersebut juga telah di hembuskan oleh Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi pada saat acara Rapat Konsultasi dan Koordinasi Teknis Daerah (Rakontekda) dan Forum Perangkat Daerah (FPD) yang dihadiri langsung oleh perwakilan Kementerian terkait.

Perlu diketahui Indonesia sendiri memiliki sumber daya alam yang melimpah pada berbagai sektor, terlebih lagi dalam sektor pertanian dan peternakan. Dengan demikian Kementerian Pertanian (Kementan) telah mencanangkan akan mewujudkan indonesia menjadi lumbung pangan dunia, maka dari itu kebijakan pemerintah pun selalu mengupayakan agar hal tersebut terwujud.

Di sisi lain, peternakan merupakan sektor yang berkontribusi terhadap proses perkembangan masyarakat di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan protein.

Sektor peternakan di Indonesia sepanjang tahun mengalami fluktuasi, Hal tersebut dapat dilihat melalui data Badan Pusat Statistik (BPS) 2020 supply & demand daging sapi serta kerbau di Indonesia masih mengalami defisit sebesar 294,62 ribu ton.

Hal tersebut disebabkan rendah nya produksi daging sapi dan kerbau sebesar 422,53 ribu ton dibandingkan dengan kebutuhannya sebesar 717,15 ribu ton Sehingga produksi daging sapi dan kebau belum mampu memenuhi kebutuhan nasional. (to)

Agar Tidak Ketinggalan Informasi Terbaru
Ikuti Berita Kami di Google News, Klik Disini

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top

PROKALTIM GROUP

Kategori Berita
Daerah

Pendaftaran Kolomnis Kaltimsiana

[gravityform id="3" title="false" description="false" ajax="true"]