BALIKPAPAN, PROKALTIM – Yayasan Kanker Indonesia Cabang Balikpapan memperbanyak deteksi dini sebagai langkah mengendalikan kanker di Kota Balikpapan. Selain itu, YKI juga memperbanyak kader peduli kanker, serta kampanye bahaya kanker untuk meningkatkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat.
Pernyataan ini diungkapkan Ketua YKI Cabang Balikpapan, Sri Soetantinah ketika membuka Seminar Tata Laksana Deteksi Dini Kanker dan Pelatihan Paliatif di Balikpapan, Kamis, 25 Agustus 2022.
“Kegiatan salah satu upaya YKI ikut serta mencegah dan mengendalikan kasus penderita kanker di Balikpapan,” kata Sri Soetantinah.
Diketahui angka kejadian kanker di Indonesia berada nomor 8 di Asia Tenggara dan Asia berada di angka 23. Dengan jumlah laki-laki tertinggi di Indonesia yaitu Kanker Paru, Kanker Hati serta Perempuan Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim.
Karena itu, menurutnya, perlu adanya penanganan lebih lanjut. Salah satunya dengan edukasi ke masyarakat mengenai penyakit kanker beserta pencegahan dan perawatannya.
“Untuk pencegahan dan pengendalian kanker di Indonesia khususnya dua jenis kanker terbanyak kanker payudara dan kanker leher rahim pemerintah telah melakukan berbagai upaya antara lain deteksi dini kanker menggunakan metode pemeriksaan payudara klinis dan kanker leher rahim pada perempuan usia nikah, salah satunya melalui IVA Test,” terang perempuan yang disapa Tantin.
Dalam rangka membantu Pemkot Balikpapan YKI cabang Kota Balikpapan berupaya melaksanakan berbagai program sosilisasi dan penyuluhan dengan bekerja sama beberapa stakeholder seperti DKK, DP3AKB, TP PKK, Puskesmas dan Klinik.
“Pemeriksaan IVA dan Sadari yang dilaksanakan secara gratis kepada masyarakat bekerja sama dengan puskesmas, klinik swasta dan mengajak peran serta masyarakat yang memerlukan,” ujarnya.
Selain itu, bantuan makanan penunjang pasca kemoterapi seperti susu yang tinggi energi dan protein khususnya pada pasien kanker kategori tidak mampu.
YKI juga memberikan kepada pasien kanker yang tidak mampu biasanya otomatis hartanya semua terpakai untuk berobat. “YKI cabang Kota Balikpapan bersama Pemkot Balikpapan menyelenggarakan perawatan pariatif karena merupakan metode perawatan yang belum banyak diketahui dan dipahami masyarakat,” sebutnya.
Adapun perawatan pariatif dapat memaksimalkan kualitas hidup pasien dan mengurangi gejala yang mengganggu dengan memerhatikan aspek psikologis dan spiritual.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengungkapkan, tahun 2020 kasus kanker pada anak ada 612 kasus, kasus kanker pada dewasa ada 2.862 kasus, dan di tahun 2021 kasus kanker di Kota Balikpapan memang agak turun karena pandemi Covid-19 yang mana kanker pada anak 159 kasus dan dewasa 559 kasus.
“Tetapi ada yang meningkat pada Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Test tahun lalu ada 2.414 kasus, dan di 2022 baru sampai Juni sudah ada 2.102 kasus,” ujar Andi Sri Juliarty kepada media disela-sela Seminar dan Pelatihan Tata Laksana Deteksi Dini Kanker dan Pelatihan Paliatif, Kamis (25/8/2022).
Dio biasa Andi Sri Juliarty disapa menambahkan, kalau kanker payudara mengetahuinya mudah dan bisa diajarkan untuk periksa sendiri namanya Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari) diajarkan oleh tim YKI maupun puskemas dan klinik.
“Kalau untuk kanker leher rahim dilaksanakan terbanyak dengan cara IVA test dan rutin dilaksanakan oleh YKI atau Puskesmas serta BPJS Kesehatan ada layanan tes kanker,” ucap Dio.
Sehingga yang punya kartu BPJS Kesehatan bisa juga mengikuti layanan tersebut, kalau ada gejala, misalnya keluar cairan berbau yang tidak biasanya dan berubah warna atau ada pendarahan ketika hubungan seksual suami istri.
Bagi yang belum berkeluarga pihaknya menyarankan untuk menjaga kesehatan, kemudian pola gaya hidup dan sekarang ada vaksin pencegahan kanker leher rahim terutama untuk remaja putri.
“Kita sudah mendengar kabar dari Kementerian Kesehatan akan ada arahnya kesana untuk gratis dalam hal pemeriksaan,” imbuhnya.
Di Balikpapan kasus kanker pada laki-laki terbanyak pada kanker paru-paru akibat gaya hidup merokok dan jenis kanker-kanker lainnya seperti kanker kelenjar, intinya selalu cek kondisi badan dan jika menemukan benjolan sesuatu yang tidak normal di tubuh langsung periksa ke dokter.
“Kalau Balikpapan banyak di dominasi payudara karena mudah ditemukan, karena posisinya diluar dan bisa dirabah kalau rahim di dalam jadi susah begitu ketahuan sudah stadium lanjut,” tutupnya.
Adapun sebagai pembicara dalam seminar tata laksana deteksi dini kanker mendatangkan dr Marihot dan dr. Elsa. Sementara pelatihan Paliatif dari Surabaya dr Wiwiek. (*)